BEIRUT, Lintasbabel.iNews.id - Kementerian Kesehatan Palestina melaporkan sedikitnya 8.000 warga Palestina tewas akibat serangan Israel ke Jalur Gaza. Sementara korban luka-luka mencapai lebih dari 19 ribu orang.
Menurut data Kemenkes Palestina, pada 29 Oktober 2023 saja, ada 300 korban tewas akibat pengeboman dan penembakan yang dilakukan pasukan Israel (IDF). Jumlah ini memperbesar angka korban jiwa yang sebelumnya sudah mencapai 7.700 jiwa.
Dilansir dari kantor berita Rusia Tass.com yang mengutip saluran TV Al Hadath, Kemenkes Palestina menyebutkan total korban jiwa sudah mencapai 8.000 orang, sementara korban cidera mencapai 19.000 orang.
“Selama 24 jam terakhir, jumlah korban meningkat lebih dari 300 orang,” kata Kemenkes Palestina dalam pernyataan yang dikutip saluran TV Al Hadath.
Seperti diberitakan sebelumnya, konflik Israel - Palestina membara setelah pada tanggal 7 Oktober 2023, pejuang Hamas melakukan invasi besar-besaran ke wilayah Israel. Selain membunuh lebih dari seribu warga Israel maupun warga negara asing yang sedang menyaksikan konser musik, milisi Hamas juga menawan ratusan warga dan dibawa ke Jalur Gaza sebagai sandera.
Akibat serangan itu, Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mendeklarasikan perang terhadap Hamas dan mulai melancarkan operasi militer yang diawali dengan serangan udara membombardir Jalur Gaza.
Editor : Muri Setiawan