10 Hektare Lahan Kosong di Kawasan Jalan Lintas Timur Terbakar

BANGKA, Lintasbabel.iNews.id - Lahan seluas 10 hektare yang terletak di kawasan Jalan Lintas Timur Desa Rebo Kecamatan Sungailiat Kabupaten Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) Selasa (15/8/2023) malam terbakar. Api baru bisa dipadamkan oleh tim Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPDB) Kabupaten Bangka, bersama Anggota Damkar, Bhabinsa dan dibantu warga sekitar, selama kurang lebih 2 jam dari kejadian dengan secara manual.

Tim melakukan pemadaman api yang membakar lahan di kawasan Jalan Lintas Timur, Kabupaten Bangka menggunakan peralatan seadanya secara manual. Foto: Lintasbabel.iNews.id/ Muhamad Maulana.

Diduga api berasal dari orang yang tidak bertanggung jawab saat menghidupkan api ketika memancing di tepi sungai. Api dengan kemudian dengan cepat merambat, lantaran cuaca panas dan kondisi lahan yang kering.

Baca Juga

Kebakaran Lahan di Bangka Barat Ikut Hanguskan Mobil Pikap

Kepala BPBD Bangka, Ridwan mengatakan, setelah mendapat laporan dari warga, pihaknya langsung turun ke lapangan.

"Kita mendapat laporan dari warga sekitar pukul 18.52 WIB, setelah mendapat laporan tim kita langsung turun ke lapangan, melihat kobaran api yang besar, dan untuk mengantisipasi merambat ke pemukiman warga, kita dari BPDB, Bhanbinsa dan warga sekitar langsung melakukan pemadaman secara manual," kata Ridwan.

Api baru bisa dipadamkan sekitar kurang lebih 2 jam dari kejadian.

Tim melakukan pemadaman api yang membakar lahan di kawasan Jalan Lintas Timur, Kabupaten Bangka menggunakan peralatan seadanya secara manual. Foto: Lintasbabel.iNews.id/ Muhamad Maulana.

Baca Juga

Bakar Hutan Sembarangan Akan Terancam Pidana

"Alhamdullilah api berhasil kita padamkan dengan peralatan seadanya, api diduga berasal dari oknum yang tidak bertanggung jawab saat mancing di sungai, diduga mereka menghidupkan api, karena sekarang musim kemarau, kondisi lahan yang kering, api diduga cepat membesar," katanya.

Ridwan berharap agar warga tidak menyalakan api atau membakar hutan sembarangan, lantaran kondisi cuaca panas memasuki musim kemarau.

Editor : Muri Setiawan