get app
inews
Aa Text
Read Next : BLA Desa Terentang Bangka Tengah Sukses Panen 700 Kg Udang Vaname

Kantongi Sertifikat Grade A, SHB Jadi Hatchery Terbesar dan Termodern di Indonesia dengan Brand 339

Kamis, 06 Juli 2023 | 20:37 WIB
header img
Pelepasan 600 Induk Udang pasca masa karantina ikan berbasis cara karantina ikan yang baik grade A digelar oleh CV Sumber Hatchery Bangka (SHB) Rabu (5/7/2023) di Dusun Tuing, Bangka. Foto: Lintasbabel.iNews.id/ Maulana.

Sepanjang pemantuannya di seluruh Indonesia tentang sektor budidaya tambak Pamuji mengacungi jempol sistem instalasi yang diterapkan oleh SHB dalam menjaga bibit agar tidak terkontaminasi dengan penyakit. Apalagi melihat Teknologi UV yang digunakan untuk menghilangkan penyakit namun tidak mengurangi mineral mineral yang digunakan untuk perkembangbiakan benih dan juga indukan udang. 

"Saya sudah keliling ketempat tempat tadi memang sangat luar biasa mulai dari laut yang sudah disaring dengan tertutup jadi tidak ada kontaminasi dari atas dr burung, udara dari mana pun sehingga kontrol terhadap penyakit dan hama sangat luar biasa. Terutama untuk beberapa proses ini ada namanya UV. Ada satu teknologi khusus di semprotkan ke air atau diberikan tenaga air menghilangkan penyakit tapi tidak mengilangkan mineral mineral kemudian ini masih bisa dipake untuk berkembang biaknya benih dan juga induk udang," ujarnya.

Pamuji mengatakan SHB merupakan Hatchery termodern dan terbesar di Indonesia dengan memiliki standar yang baik. Sehingga dirinya memberikan tantangan kepada pihak SHB untuk memenuhi kebutuhan suplay bibit udang vaname di seluruh Indonesia dengan kwalitas R1 sehingga akan dilirik pasar yang baik. 

"Jadi saya sekali lagi memberikan apresiasi kepada SHB dan juga pemerintah kabupaten Bangka dan Bangka Belitung karena ini Hatchery terbesar termegah dan termodern dan berstandart yang baik. Bahkan instalasi karantinanya (IKI) nya ini sangat luar biasa. Dan saya baru mendapatkan perusahaan yang sangat konsen dari hulu ke hilir dan juga mulai dari indukannya, pakannya sampai benihnya sampai pasarnya. Memang pasarnya ini potensi sangat luar biasa karena dibeberapa pertambak /Hatchery Budi daya bibit atau benihnya masih import. Makanya tantangan saya kepada Pak Amen dan ibu Felicia bagaimana perkembangan nantinya kalau sudah bisa membuat jauh lebih baik lagi. Karena induk masih import kalau kita ini bisa dihasilkan R1 di Indonesia maka saya kira kwalitasnya lebih baik dan pasar OK. Karena banyak sekali petambak kita dari seluruh Indonesia kwalitas kita di Indonesia dari bio scurity dari ketahanan pangannya bebas penyakit karena sudah diteliti ada 7 virus 2 bakteri dan 1 patogen dan ini sangat sangat bebas. Jadi keamanan pangannya dapat terjaga dari sisi bebas penyakitnya bisa terkendali. Lebih kuat lebih bagus. Sehingga ketika di suplay ke seluruh Indonesia bisa bebas penyakit karena dari hulunya sudah ditangani dengan sangat baik," ujarnya.

 

Editor : Muri Setiawan

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut