get app
inews
Aa Text
Read Next : Muslim Wajib Tahu! Ini Larangan bagi Orang yang Ingin Berkurban, Lengkap dengan Dalilnya

Tata Cara Pelaksanaan Ibadah Haji

Rabu, 14 Juni 2023 | 20:18 WIB
header img
Melaksanakan ibadah haji adalah impian setiap umat muslim di seluruh dunia. Berikut tata cara pelaksanaan haji. Foto: Net.

PANGKALPINANG, Lintasbabel.iNews.id - Bagaimana tata cara pelaksanaan ibadah haji? Akan kita ulas di dalam artikel berikut ini. Karenanya, simak sampai selesai, ya!

Melaksanakan ibadah haji adalah impian setiap umat muslim di seluruh dunia. Namun, tidak semua umat muslim yang berkesempatan melaksanakan untuk Rukun Islam kelima ini. Selain biayanya yang cukup tinggi, waktu tunggunya pun terbilang lama.

Hanya saja, ada saja cara bagi Allah SWT untuk mengundang mereka yang terpilih untuk datang ke Tanah Suci meskipun dua hal di atas terkadang dianggap sebagai kendala atau halangan.

Nah, bagi Anda yang sedang atau tak lama lagi akan menunaikan ibadah haji, ada baiknya mengetahui tata cara pelaksanaannya. 

Dikutip dari buku Fikih Madrasah Aliyah tulisan Harjan Syuhada dan Sugarno, berikut pemaparannya.

Tata Cara Pelaksanaan Ibadah Haji

1. Memulai ihram dari Miqat yang telah ditentukan

Miqat artinya batas waktu dan tempat melakukan ibadah haji serta umrah. Terdapat dua macam Miqat, yaitu Miqat Zamani (batas waktu) dan Miqat Makani (batas tempat).

Batas waktu untuk melakukan ibadah haji adalah pada bulan Syawal, Zulkaidah, dan Zulhijjah. Sementara itu, batas tempat untuk memulai ibadah haji terletak di beberapa kota dan tergantung dari arah kedatangan jamaah haji.

Adapun urutan pelaksanakan ihram ialah sebagai berikut:

  1. Mengerjakan mandi sunah 
  2. Mengerjakan wudhu
  3. Mengerjakan pakaian ihram
  4. Mengerjakan shalat sunnah ihram 
  5. Mengucapkan niat haji
  6. Berangkat menuju Arafah dengan membaca talbiyah

2. Wukuf di Arafah pada 9 Zulhijjah 

Wukuf di Arafah dilaksanakan pada 9 Zulhijjah dan dimulai setelah matahari tergelincir hingga terbit fajar pada 10 Zulhijjah atau Hari Raya Idul Adha. Pada pelaksanaan wukuf, terdapat beberapa amalan yang bisa dikerjakan, yaitu:

  • Mengerjakan shalat Dzuhur dan Ashar dengan cara qasar dan jamak di awal waktu
  • Mendengarkan khutbah wukuf 
  • Memperbanyak doa 
  • Memperbanyak dzikir 
  • Membaca Al Qur'an 
  • Mengerjakan sholat Maghrip dan Isya dengan cara qashar dan jamak di awal waktu 

3. Menginap atau Mabit di Muzdalifah

Muzdalifah merupakan tempat yang berlokasi antara Arafah dan Mina. Setelah tengah malam, jamaah haji berangkat dari Arafah menuju Mina. Sesampainya di Muzdalifah, jamaah haji berhenti walaupun sebentar. Amalan ini disebut dengan Mabit.

Jamaah haji yang datang sebelum tengah malam, diwajibkan menunggu sampai tengah malam, sebab waktu pelaksanaan mabit adalah dari tengah malam sampai terbit fajar. Di Muzdalifah, ada beberapa amalan yang bisa dikerjakan, diantaranya adalah:

  • Membaca talbiyah 
  • Berzikir, beristighfar, dan berdoa
  • Membaca Al-Qur'an
  • Mencari kerikil sebanyak 7, 49, dan 70 butir


4. Melontar Jumrah Aqabah

Selanjutnya adalah melontar Jumrah Aqabah yang dilaksanakan setelah fajar menyingsing atau siang hari pada tanggal 10 Zulhijjah dengan 7 butir kerikil. Jumrah Aqabah adalah sebuah tugu batu yang terletak di Bukit Aqabah di Mina.


5. Tahalul

Tahalul adalah melepaskan diri dari ihram haji setelah mengerjakan amalan-amalan haji. Tahalul dilakukan dalam dua tahap.

Tahalul pertama, dilaksanakan setelah selesai melontar Jumrah Aqabah dengan cara mencukur sekurang-kurangnya tiga helai rambut. Setelahnya, jamaah haji boleh mengerjakan semua hal yang dilarang pada waktu ihram, kecuali melakukan hubungan suami istri.

Kemudian, selesai tahalul pertama jamaah haji yang akan melaksanakan Tawaf Ifadah dapat langsung menuju Mekkah. Beberapa hal yang dikerjakan di Mekkah antara lain:

  • Masuk ke Masjidil Haram melalui pintu Babussalam
  • Mengerjakan Thawaf Ifadah dengan membaca talbiyah
  • Selesai Thawaf disunnahkan mencium Hajar Aswad
  • Mengerjakan sholat sunnah dua rakaat di dekat makam Ibrahim
  • Berdoa di Multazam
  • Mengerjakan sholat sunnah dua rakaat di Hijir Ismail
  • Mengerjakan Sa'i antara Safa dan Marwah sebanyak tujuh kali

Sementara itu, pada Tahalul kedua maka dilaksanakan dengan menggunting sekurang-kurangnya tiga helai rambut. Seusai itu, jamaah haji diperbolehkan mengerjakan larangan ihram, termasuk melakukan hubungan suami istri.


6. Menginap atau Mabit di Mina

Setelah selesai Tahalul, jamaah haji kembali menuju Mina untuk Mabit selama hari Tasyrik, yaitu tanggal 11, 12, dan 13 Zulhijjah. Setelah Matahari tergelincir pada setiap siang hari Tasyrik, jamaah haji melontar tiga jumrah yang masing-masing sebanyak tujuh kali.

Tiga jumrah tersebut adalah Jumrah Ula, Wusta, dan Aqabah. Bagi yang menghendaki, jamaah haji diperbolehkan untuk meninggalkan Mina pada tanggal 12 Zulhijah setelah melempar jumrah, hal ini disebut dengan Nafar Awwal.

Sementara, jamaah haji yang meninggalkan Mina pada 13 Zulhijjah itu lebih sempurna. Dengan demikian, jamaah haji tersebut melontar Jumrah selama tiga hari dalam hari Tasyrik yang disebut dengan Nafar Sani.

Jika sudah selesai, jamaah haji kembali ke Mekkah dan seluruh rangkaian ibadah haji sudah selesai.

7. Thawaf Wada

Thawaf Wada adalah Thawaf perpisahan. Artinya, setelah selesai mengerjakan semua rangkaian ibadah haji, jamaah haji melaksanakan Thawaf tersebut. Setelah usai, jamaah haji diperbolehkan pulang ke kampung halaman atau ke Madinah bagi yang belum melakukan ziarah ke makam Nabi Muhammad SAW.

Demikianlah tata cara pelaksanaan ibadah haji. Semoga bermanfaat!

 

Editor : Muri Setiawan

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut