JAKARTA, lintasbabel.id - Pandemi Covid-19 berdampak pada segala lini dan sektor perekonomian di Indonesia. Sejumlah perusahaan termasuk yang bergerak di bidang kontraktor dituntut melakukan efisinsi agar bisa bertahan. Strategi, kiat atau terobosan-terobosan, juga wajib disesuaikan perusahaan dengan situasi pandemi Covid-19 yang penuh ketidakpastian.
“Entrepreneur di dunia kontraktor tidak boleh berdiam diri melainkan harus membuat terobosan-terobosan baru apabila ingin survive di masa sulit seperti ini,” ujar CEO PT Astrindo Senaputra, Antonius Barimbing, dalam keterangannya seperti dilansir iNews.id, Senin (5/7/2021).
Menurut Antonius, dengan membuat terobosan dan memilih peluang yang tepat sesuai situasi pandemi, Astrindo berhasil membukukan kenaikan pendapatan sebesar 15 persen dari tahun sebelumnya.
Berikut empat kiat yang dapat diterapkan bisnis kontraktor untuk bertahan di masa pandemi Covid-19:
1. Memilah Proyek
Pengusaha kontraktor harus dapat memilah proyek mana yang akan diambil, dan mana yang tidak di situasi pandemi.
“Artinya jangan asal ada proyek diambil, harus ada feasibilities study mengenai perusahaan pemberi kontrak kerja,” ujar Antonius yang perusahaannya baru-baru ini melakukan penandatanganan kerja sama partnership dengan PT Jasa Marga Toll Operation (JMTO) untuk perawatan 12 gerbang tol dalam kota.
2. Hindari Proyek yang Membahayakan Cashflow
Perusahaan kontraktor harus berani mengatakan tidak atau menghindari proyek-proyek yang dapat membahayakan cashflow perusahaan. Sebelum mengambil proyek, perusahaan kontraktor wajib mempelajari mengenai kekuatan cashflow, bukan hanya nama besar perusahaan pemberi kontrak kerja.
Dia mencontohkan, di masa pandemi banyak kontraktor mengalami kesulitan terutama yang bergerak di bidang proyek BUMN dan pemerintah, dikarenakan adanya kebijakan menahan dana anggaran proyek pemerintah untuk dialokasikan ke penanganan pandemi Covid-19.
“Ini yang membuat beberapa perusahaan BUMN atau pun pemerintah dapat mengalami keterlambatan pembayaran atau pengadaan proyek baru,” kata Antonius.
3. Diversifikasi Bisnis
Pengusaha kontraktor harus memiliki diversifikasi bisnis, dimana idle fund perusahaan harus dikembangkan untuk diversifikasi. Hal itu baik untuk menopang cashflow perusahaan, dan mencegah perusahaan tidak pincang dikala ada perubahan iklim ekonomi atau pandemi Covid-19 seperti saat ini.
“Save profit untuk mendukung operasional perusahaan selama masa pandemi sebagai salah faktor utama mencegah adanya PHK. Jadi profit yang sudah terbentuk dalam pos keuangan jangan digunakan untuk tujuan pengembangan, tetapi untuk cadangan cashflow yang mendukung operasional perusahaan sehingga man power dapat terjaga,” ujar Antonius.
Dia menyebut, PT Astrindo memiliki beberapa diversifikasi bisnis di antaranya supplier bahan kontruksi, properti, asset management, dan juga bidang e-commerce.
4. Menjaga Hubungan dengan Klien dan Partner
Pengusaha kontraktor harus bisa menjaga hubungan baik dengan klien dan business partner seperti bank, di masa pandemi saat ini. Hal itu sangat penting dilakukan, karena dua faktor ini dapat mensupport perusahaan di bidang profit dan capital (permodalan).
“Menjaga kualitas pembayaran semua fasilitas perbankan di bank pada masa pandemi ini merupakan yang utama, karena kepercayaan partnership atas modal yang diberikan inilah kunci keberhasilan perusahaan di masa depan,” tutur Antonius.
PT Astrindo Senaputra sendiri merupakan salah satu perusahaan nasional yang memiliki pengalaman lebih dari 30 tahun di bidang kontraktor. Astrindo merupakan salah satu partner PT Jasa Marga (persero) Tbk.
Editor : Muri Setiawan