YOGYAKARTA, lintasbabel.id - Pandemi Covid-19 yang tak kunjung usai membuat sejumlah pelaku seni harus memutar otak agar mendapat penghasilan. Sayangnya, tidak semua mampu bertahan. Seperti yang dialami salah satu Dalang Wayang Kulit di Yogyakarta.
Dalang bernama Ki Surono (44) asal Kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta, terpaksa menjual seperangkat Gamelan Slendro Pelog kesayangannya. Alasan dirinya menjual peralatan pertunjukannya tersebut karena sepi orderan selama pandemi.
Ki Surono merupakan salah satu dalang yang cukup terkenal di Gunungkidul. Pria yang tinggal di Tembrono, Kalurahan Tegalrejo, Kapanewon Gedangsari ini terbentur kebutuhan mendesak.
“Mau bagaimana lagi, kepentok butuh. Tidak ada pilihan lagi,” katanya, dilansir iNewsYogya.id, Senin (5/7/2021).
Seperangkat gamelan ini dibeli sepuluh tahun lalu seharga Rp350 juta. Peralatan ini pula yang mendukungnya eksis berkiprah dalam dunia pewayangan. Dalam kondisi normal, sebulan Ki Surono bisa pentas hingga belasan kali dengan tarif sekali pentas hingga belasan juta.
Ki Surono juga memiliki sanggar kesenian, untuk menghidupi belasan sinden dan wiyogo. Namun karena tidak ada order, nyaris tidak ada pemasukan untuk menghidupi sanggar ini.
“Dulu saat sepi sebulan masih bisa tampil lima kali. Ini setahun baru lima kali,” katanya.
Surono tidak mematok harga jual seperangkat gamelan ini. Dia berharap tidak jauh dari harga belinya dulu. Masalah harga bisa dirembug dan dilakukan negosiasi.
Rencananya penjualan gamelan ini untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Dia juga akan berbagi kepada orang-orang di sekelilingnya yang membutuhkan. Ia mengaku cukup prihatin karena dampak pandemi ini sangat terasa bagi masyarakat.
“Saya yang muda saja susah bekerja apalagi yang jompo. Saya ingin bisa berbagi,” katanya.
Editor : Muri Setiawan