JAKARTA, iNews.id – Masih ingat dengan Andy Carol? Dia adalah seorang aktor terbaik pada era 1970-an yang memulai karirnya melalui grup teater Gelanggang Remaja yang dipimpin oleh Sudibianto. Dia juga dikenal sebagai salah satu aktor cilik yang sejajar dengan Rana Karno.
Tidak hanya bermain teater di Sanggar Prakarya di Taman Ismail Marzuki yang dipimpin oleh Sucahyono R., Andy Carol juga sukses dalam mengikuti audisi untuk peran anak-anak dalam film yang akan diproduksi yang berjudul Samtidar.
Dengan keahlian akting yang diperolehnya melalui panggung teater, dia mengikuti audisi tersebut, dan berhasil diterima dan mendapatkan peran Samtidar.
Melalui peran ini, dia berhasil memenangkan Penghargaan Peran Anak-anak Terbaik di Festival Film Indonesia 1973. Untuk kedua kalinya, Andy juga memenangkan penghargaan sebagai aktor cilik pria terbaik di FFI 1975 dalam film Senyum dan Tangis.
Sejak saat itu, namanya mulai diperhitungkan dan sejajar dengan aktor-aktor cilik pada masa itu, seperti Rano Karno. Baru-baru ini, video nostalgia tentang mantan aktor cilik ini kembali menjadi sorotan.
Melalui saluran YouTube milik Rano Karno, terungkap bahwa Andy Carol pernah tinggal di Belanda, tepatnya di Amsterdam, saat remaja. Dia tinggal di Belanda selama lima tahun karena ibunya ingin menjauhkannya dari teman-temannya yang nakal agar tidak terjerumus dalam narkoba.
Setelah lima tahun di Belanda, dia kembali ke Indonesia. Sayangnya, meskipun telah kembali, Andy tidak lagi aktif dalam dunia akting.
Rano Karno bertanya mengapa Andy tidak lagi bermain film atau sinetron setelah begitu lama. "Mungkin hampir 20 tahun kita tidak bertemu. Saya menganggap kamu menghilang cukup lama. Kamu sudah di Indonesia kan? Tapi kenapa tidak bermain," kata Rano seperti yang dilaporkan dari saluran YouTube Rano pada Kamis (1/12/2022).
Andy menceritakan bahwa dia memang kembali ke Indonesia pada tahun 1980. Pada saat itu, film remaja sedang booming dan peluang untuk menjadi pemain film sangat besar.
"Bagaimana bisa kamu menghilang begitu saja? Perlu diketahui, pada zaman saya kecil, tidak ada banyak pemain," kata Rano.
Ternyata, Andy tidak lagi bermain karena promotornya meninggal dunia, sehingga dia tidak memiliki akses ke sana. Akhirnya, dia aktif di balik layar. Namun, karena honorarium yang tidak sesuai, dia memutuskan untuk tidak melanjutkannya.
"Jadi, saya menjadi kru, mulai dari penulis skenario hingga asisten sutradara. Tapi kemudian terhenti, honorarium tidak naik-naik, saya masih bisa hidup seperti ini," ujarnya.
Dia juga mengungkapkan bahwa dia lebih suka berada di balik layar daripada menjadi aktor. Terlebih lagi, dia mengakui bahwa cita-citanya memang menjadi sutradara.
"Memang saya memiliki cita-cita menjadi sutradara, tapi tidak tercapai. Saya banyak di rumah, anak saya berkata, 'Papa, tidak usah bekerja lagi, tinggal di rumah saja'," katanya.
Sayangnya, perjalanan mantan aktor cilik ini harus berakhir. Andy meninggal pada Oktober 2021. Dia meninggalkan lima anak dan empat cucu. Kabar duka tentang kematiannya juga diunggah oleh Rano Karno di media sosial. Rano mengaku sangat merindukan sahabat masa kecilnya.
"RIP sahabat kecilku Andi Carol, semoga kau tenang di sana," tulis Rano Karno dilengkapi dengan foto momen bersama sang sahabat.
Editor : Sazili MustofaEditor Jakarta