Kata dia, ketika memasuki musim paceklik, yakni saat gelombang tinggi atau kondisi cuaca yang kurang bagus, para nelayan ini terpaksa tidak bisa melaut.
"Ada kalanya musim paceklik ini terjadi selama enam bulan dalam setahun, biasanya bulan Oktober sampai bulan Maret, sehingga membuat nelayan tidak bisa melakukan aktivitas normal melaut. Dengan adanya crab box ini menjadi salah solusi yang kita tawarkan dan kalau panen, ukuran kepiting bakau ini mampu meningkat seberat 5 hingga 6 ons dengan harga Rp100.000 per kilogram," ujarnya.
Menurut Algafry, budidaya ini menjadi solusi efektif dalam membangun perekonomian masyarakat di daerahnya.
"Program ini akan terus kita kembangkan dan dukung, khususnya untuk membantu masyarakat di daerah pesisir Bangka Tengah dan siapa yang ingin beli silahkan datang ke Kurau Barat," ucapnya.
Sementara itu, salah satu pembudidaya, Bujang mengaku tidak mengalami kesulitan dalam budidaya kepiting bakau, karena sudah mengetahui cara dalam memelihara kepiting dalam crab box.
"Sementara ini dalam hal budidaya tidak ada kendala dan tingkat kematian kepiting juga sudah berkurang, karena kita sudah tahu apa yang menjadi permasalahan kalau kepiting ini mati," ungkapnya.
Editor : Muri Setiawan