get app
inews
Aa Text
Read Next : Jelang Sarasehan Nasional, Pengurus Pusat IJTI Sampaikan Gagasan Jurnalisme Positif ke Menkopolhukam

Sambo Divonis Mati, Mahfud MD :  Peristiwanya Memang Pembunuhan Berencana yang Kejam

Senin, 13 Februari 2023 | 22:21 WIB
header img
Menko Polhukam Mahfud MD menyebut putusan hukuman mati hakim PN Jaksel terhadap Ferdy Sambo sudah tepat. Foto: Antara.

PANGKALPINANG, Lintasbabel.iNews.id - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD menilai putusan atau vonis hakim terhadap Ferdy Sambo dengan menjatuhkan hukuman mati sangat bagus dan independen. 

Hal itu disampaikan Mahfud MD usai Majelis Hakim Wahyu Iman Santoso membacakan vonis hukuman mati terhadap Ferdy Sambo di PN Jakarta Selatan, Senin (13/2/2023) siang. 

Menurutnya, peristiwa pembunuhan Yosua Nofriansyah Hutabarat atau Brigadir J, adalah pembunuhan berencana yang kejam. 

"Peristiwanya memang pembunuhan berencana yang kejam. Pembuktian oleh jaksa penuntut umum memang nyaris sempurna," kata Menko Polhukam, Mahfud MD melalui lamat Twitternya @mohmahfudmd.

Lebih lanjut ia menuturkan, para penasehat hukum Ferdy Sambo terlalu mendramatisasi fakta yang ada. 

"Para pembelanya lebih banyak mendramatisasi fakta. Hakimnya bagus, independen, dan tanpa beban. Makanya vonisnya sesuai dengan rasa keadilan publik. Sambo dijatuhi hukuman hati," tulis Mahfud lagi. 

Diketahui, terdakwa Ferdy Sambo divonis mati oleh Hakim PN Jakarta Selatan, Senin (13/2/2023). Sambo terbukti bersalah melakukan pembunuhan berencana terhadap Brigadir J. 

Ferdy Sambo melakukan perbuatannya bersama-sama dengan Putri Candrawathi, Kuat Ma'ruf, Ricky Rizal dan Bharada E. 

"Menjatuhkan pidana kepada terdakwa Ferdy Sambo dengan pidana mati," kata ketua majelis hakim Wahyu Iman Santoso saat sidang vonis di PN Jakarta Selatan, Senin (13/2/2023). 

Hakim juga menuturkan tidak ada hal yang meringankan Sambo. Hal memberatkan salah satunya Ferdy Sambo membunuh ajudan sendiri.  

Sambo terbukti melanggar Pasal 340 KUHP subsider Pasal 338 KUHP jo Pasal 55 Ayat (1) ke-1 KUHP jo Pasal 56 ke-1 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP). 

Selain Sambo, istrinya Putri Candrawathi juga sudah menjalani sidang vonis di hari yang sama, dengan putusan hakim yakni 20 tahun penjara. Atau lebih berat 12 tahun dari tuntutan jaksa yang meminta Putri dihukum 8 tahun penjara di sidang sebelumnya.

 

Editor : Muri Setiawan

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut