WASHINGTON DC, Lintasbabel.iNews.id – Presiden AS, Joe Biden menyatakan dirinya mendukung status quo hukum kompleks Masjid al-Aqsa di Yerusalem. Hal itu diungkapkannya pada saat bertemu dengan Putra Mahkota Yordania, Pangeran Hussein di Gedung Putih, Washington DC, Kamis (2/2/2023) waktu setempat.
Keduanya mengadakan makan siang pribadi di Istana Presiden AS itu.
“(Biden) menegaskan kembali sifat persahabatan yang erat dan abadi antara Amerika Serikat dan Yordania,” demikian pernyataan Gedung Putih, seperti dikutip AFP, Jumat (3/2/2023) WIB.
Belakangan ini ketegangan antara kaum Muslim dan Yahudi kembali meningkat di sekitar Masjid al-Aqsa, sebuah situs di Yerusalem Timur yang begitu dihormati umat Islam. Biden menegaskan kembali kebutuhan kritis untuk melestarikan status quo bersejarah.
Politikus Partai Demokrat itu juga mengakui peran penting Yordania sebagai penjaga tempat-tempat suci Islam di Yerusalem.
Sementara mengenai konflik antara Israel dan Palestina, Biden menegaskan kembali posisi Amerika Serikat sebagai “pendukung kuat untuk solusi dua negara”.
Dia juga berterima kasih kepada Raja Abdullah atas kemitraannya yang erat dan peran yang dia dan Yordania mainkan sebagai kekuatan stabilitas di Timur Tengah.
Masjid al-Aqsa adalah tempat tersuci ketiga dalam Islam dan situs paling suci bagi orang Yahudi, yang menyebut kompleks rumah ibadah itu sebagai Kuil Suci (Temple Mount). Di bawah status quo lama, kaum non-Muslim dapat mengunjungi situs tersebut pada waktu-waktu tertentu tetapi tidak diizinkan untuk berdoa di sana.
Bahkan, pada Januari 2023 kemarin, Menteri Keamanan Nasional Israel, Itamar Ben Gvir, melakukan kunjungan langsung ke situs tersebut, yang langsung memicu kecaman internasional.
Editor : Muri Setiawan