get app
inews
Aa Read Next : Dr Hinca Gelar Bedah Buku Save Babel di Bangka Tengah, Berisi 8 Rekomendasi untuk Prabowo-Gibran

Siswa SMP 1 Koba Raih Medali Perunggu KoPSI 2021 Tingkat Nasional

Senin, 13 Desember 2021 | 17:36 WIB
header img
Pemenang Medali Perunggu KoPSI 2021 Tingkat Nasional di dampingi Kepala Sekolah dan Pembina (Foto : iNews.id / Rachmat Kurniawan).

BANGKA TENGAH, lintasbabel.id - Siswa SMP 1 Koba berhasil meraih medali perunggu di ajang Kompetensi Penelitian Siswa Indonesia (KoPSI) Jenjang Sekolah Menengah Pertama (SMP) tahun 2021 tingkat nasional. Kategori perlombaan yaitu ilmu pengetahuan sosial, kemanusiaan dan seni, ilmu pengetahuan alam dan lingkungan, serta ilmu pengetahuan teknik dan rekayasa.

"Alhamdulillah, kami dari pihak sekolah sangat bangga atas prestasi anak didik ini, yang mana awalnya saya tidak menyangka karena sekolah-sekolah yang lolos dalam KoPSI tingkat nasional ini saingannya tidak main-main," kata Kepala Sekolah SMPN-1 Koba, Senin (13/12/2021).

Menurutnya, apapun kegiatan siswa yang bersifat positif pasti akan pihaknya fasilitasi, mulai dari sarana prasarana serta dana untuk kegiatan.

"Jika mereka ada niat, maka sekolah wajib mendukung, hal tersebut guna mengembangkan dan mengeluarkan potensi yang mereka miliki," ujarnya.

Pembimbing tim KoPSI SMPN 1 Koba, Try Kurnia Hapsari mengaku sangat bangga atas prestasi anak didiknya tersebut, apalagi perjuangan dan kerja keras yang mereka berikan sampai memakan waktu 7 bulan lamanya.

"Alhamdulillah rasanya sangat bangga dan mereka ini tidak susah untuk dibimbing, selalu saya katakan kepada mereka bahwa untuk mencapai final harus berusaha keras, giat dan tekun, serta jangan sampai sombong dan lengah, meski saat itu sudah mencapai 40 besar," ucapnya.

Dikatakan Try, mereka mulai memikirkan dan mendapatkan ide sejak bulan Maret dan April, kemudian mulai bergerak melakukan penelitian ke lapangan sejak Juni 2021 hingga dipersentasikan pada Desember 2021.

"Ini adalah ide kolaborasi yang awalnya berasal dari salah satu guru di SMK 2 Koba, Pak Ardian Supandi, namun untuk teknis dan lainnya dilakukan oleh murid kami yaitu Rizky Setiawan, Tsany Dzaky Al Madrid dan Viyola dengan judul penelitian Sindang Mardika : Tatanan Penjagaan Masyarakat Bangka Terhadap Penyakit Menular," tuturnya.

Sementara itu, Ketua Tim Penelitian Rizky Setiawan mengaku memilih penelitian dengan membawa unsur adat melayu, dikarenakan hal tersebut menarik untuk dibahas.

"Sindang Mardika ini merupakan sebuah hukum yang berlaku bagi seluruh tanah Bangka, yang bersumber dari aturan adat Bangka yang telah ada dan kemudian diperbaharui dan ditambah sesuai dengan aturan yang berlaku di Kesultanan Palembang Darussalam kala itu," katanya.

Yang mana, katanya lagi, Sindang Mardika yang pernah diterapkan di Pulau Bangka lebih 200 tahun yang lalu ini sangat menarik untuk dimaknai kembali terkait kondisi saat ini, di mana dunia sedang dalam ancaman virus corona.

Rizky menceritakan salah satu ketentuan dari Sindang Mahardika ini yakni pada perkara ke-36, disebutkan "andainya ada penyakit keras atau sebab binatang buas di dalam kampung, maka itu kampung belum sampai itu perkara, maka itu kampung yang belum kena penyakit diberi tanda satu kayu yang terkupas di tengah jalan atau di tengah hutan yang mau masuk di kampungnya, supaya jangan orang kampung yang punya penyakit masuk ke dalam dia punya kampung. 

Dan begitu juga jikalau melanggar segala kepercayaan atau pantangan yang kecil-kecil dari dia punya adat maka kena denda 4 sampai 40 ringgit terbagi kepada segala orang yang di dalam kampung.

"Ketentuan tersebut menunjukkan betapa 200 tahun yang lalu di Pulau Bangka telah mengenal sistem "lockdown" atau karantina wilayah yang saat ini menjadi viral dan diterapkan hampir di seluruh dunia dalam upaya pencegahan virus corona, jadi antara adat zaman dulu dengan ketetapan saat ini yaitu isolasi atau PPKM, keduanya sangat relevan," ujarnya.

Ia pun berharap prestasi ini dapat menginspirasi banyak orang, untuk lebih memperhatikan lingkungan sekitar serta menggali berbagai keunikan yang ada di wilayah masing-masing.

"Tentunya kami sangat bahagia dan terharu, karena proses yang telah dilalui tidaklah mudah dan butuh kerja keras, semoga hasil penelitian ini bisa bermanfaat bagi banyak orang," ucapnya.

Editor : Haryanto

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut