WASHINGTON, Lintasbabel.iNews.id - Amerika Serikat (AS) merespons ancaman Rusia yang akan menembak jatuh satelit sipil negaranya jika membantu Ukraina. Terkait ancaman itu, AS berjanji akan membalas setiap serangan itu.
"Saya hanya akan mengatakan bahwa setiap serangan terhadap infrastruktur AS akan ditanggapi dan akan ditanggapi dengan tanggapan yang sesuai dengan ancaman yang ditimbulkan terhadap infrastruktur kami," jelas Koordinator Komunikasi Strategis Dewan Keamanan Nasional, John Kirby pada Kamis (27/10/202) .
John Kirby menekankan, perang Rusia melawan Ukraina provokatif dan berbahaya di kawasan saat ini. AS juga mengatakan, negaranya akan terus mendukung Ukraina.
"Kami sangat terbuka dan jujur tentang itu. Tidak ada yang akan mengubah pendekatan kami untuk itu," tambahnya.
Pernyataan Kirby datang satu hari setelah Wakil Direktur Departemen Nonproliferasi dan Kontrol Senjata Kementerian Luar Negeri Rusia, Konstantin Vorontsov mengatakan, satelit komersial yang digunakan oleh AS untuk membantu Ukraina dalam perang adalah target sah untuk serangan.
Dia menyampaikan hal itu pada sesi khusus pertama Majelis Umum PBB tentang Perlucutan Senjata.
Vorontsov mengatakan, membantu melalui satelit sipil merupakan partisipasi tidak langsung dalam konflik militer. Dengan demikian, infrastruktur sipil dapat menjadi target yang sah untuk pembalasan.
Selain itu, satelit pengamatan bumi Maxar dan Planet Labs serta terminal internet satelit Starlink milik Elon Musk sangat penting bagi keberhasilan Ukraina di medan perang melawan Rusia.
Perangkat tersebut memungkinkan militer negara itu untuk berkomunikasi dengan cepat di medan perang.
Artikel ini telah tayang di www.inews.id dengan judul " Rusia Tak Segan Serang Satelit Sipil AS karena Bantu Ukraina, Begini Tanggapan Washington ".
Editor : Muri Setiawan