get app
inews
Aa Read Next : Cek Ketahanan Pangan Daerah, Menteri Desa PDTT Abdul Halim Kunjungi Bangka Belitung

Maksimalkan Anggaran 2023, Pemprov Babel Prioritaskan Perbaikan Sekolah dan Pembangunan Sekolah Baru

Senin, 10 Oktober 2022 | 16:13 WIB
header img
Pertemuan Dinas Pendidikan Provinsi Bangka Belitung dan Ketua DPRD Babel Herman Suhadi. Foto: Lintasbabel.iNews.id/ Irwan Setiawan.

PANGKALPINANG, Lintasbabel.iNews.id - Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) Ervawi mengatakan pada Anggaran Pendidikan 2023 Provinsi Kepulauan Bangka Belitung akan memprioritaskan kepada perbaikan sekolah dan pembangunan sekolah baru

Hal itu dilakukan untuk memberikan kenyaman dalam proses pembelajaran di sekolah yang ada di Bangka Belitung. 

"Kita diskusi-diskusi santai dengan DPRD  Babel  kita follow up kegiatan yang akan menjadi prioritas Ketua DPRD, berdasarkan kunjungan di SMA 2 Sungailiat dan SMA 1 Riau Silip," kata Ervawi usai bertemu dengan Ketua DPRD Babel Herman Suhadi, Senin (10/10/2022). 

Menurutnya usai melakukan pertemuan dengan Ketua DPRD Provinsi Bangka Belitung Herman Suhadi, pihaknya akan melakukan aksi terkait perbaikan fasilitas sekolah. 

"Kita Dinas Pendidikan Provinsi Bangka Belitung akan segera melakukan bentuk aksi,  terutama di SMA 2 Sungailiat untuk pembebasan lahan tanah, kemudian untuk SMA 1 Riau Silip akan ada pembenahan juga karena memang disana curam untuk kondisi seperti itu harus kita tindak lanjuti, hingga menjadi skala prioritas," ujarnya. 

Selain dua sekolah tersebut, SMA 2 Sungailiat dan  SMA 1 Riau Silip, Dinas Pendidikan Provinsi Bangka Belitung juga akan  memprioritaskan pembangunan sekolah baru dalam anggaran pendidikan 2023 mendatang. 

"Selain SMA 2 Sungailiat dan SMA 1 Riau silip dan terdapat juga sekolah -sekolah baru SMA simpang Katis dan SMA Pangkalpinang untuk yang baru kita akan ada pengadaan tanah atau lahan dan pembangunan unit sekolah baru dan ini insya Allah akan dilaksanakan pada tahun 2023," tuturnya. 

Ervawi juga mengakui dalam pembangunan sekolah baru masih terdapat kendala terutama pembebasan lahan atau hibah. 

"Kendala kita saat ini hanya ada di Pangkalpinang, terkait lahan masih bermasalah lahan, belum menemukan lahan yang cocok, kemaren sudah menemukan ternyata tanah gambut, tidak cocok untuk sekolah dan harga terlaku tinggi dan hibah orang tidak mau itu menjadi kendala di Pangkalpinang," ujarnya. 

 

Editor : Muri Setiawan

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut