KIAI Haji Abdurrahman Wahid atau akrab disapa Gus Dur, pernah menceritakan humor tentang kisah hadiah unik untuk orang, yang menyelamatkan seorang diktator. Hadiah yang diminta tersebut tidak disangka-sangka.
Diktator tersebut dikenal sangat kejam dan serakah. Maka dari itu, diktator tersebut dibenci oleh banyak orang, termasuk rakyatnya sendiri.
Pada suatu hari, diktator tersebut sedang menaiki kuda dan mengelilingi kota. Di sebuah jembatan, tiba-tiba kuda itu bertingkah aneh, terkejut melihat air sungai yang sangat deras. Sang diktator kemudian jatuh dari kuda dan terperosok hingga masuk ke sungai. Dia pun terseret arus deras air sungai tersebut.
Kepalanya timbul tenggelam di tengah sungai berarus deras tersebut. Dia beruntung, seorang pencari ikan melihatnya. Si pencari ikan kemudian melemparkan tali dan menyelamatkan diktator tersebut.
Dengan rasa terima kasih yang sangat besar, diktator itu mengatakan kepada si pencari ikan yang terlihat miskin. Sang diktator mengatakan betapa besarnya jasa pencari ikan itu kepada negara dengan menolong dirinya.
"Jasamu sangat besar. Hadiah apa yang kau minta karena telah menyelamatkan diriku? Emas, permata, jabatan, wanita?" tanya si diktator kepada pencari ikan yang tampak miskin tersebut, seperti dikutip dari Santrigusdur, Ahad (28/11/2021).
Dengan kelugasan serta kejujurannya, pencari ikan itu menjawab, "Satu saja, paduka. Tolong jangan ceritakan kepada siapa pun bahwa sayalah yang menolong paduka."
Editor : Muri Setiawan