KAMPALA, lintasbabel.id - China diduga telah mengambil alih Bandara Internasional Entebbe Uganda. Hal itu dilakukan lantaran Uganda gagal membayar kewajiban utang ke China.
Presiden Uganda, Yoweri Museveni telah mengirimkan delegasi ke Beijing untuk melakukan negosiasi ulang dengan pemerintah China.
Dikutip dari Economic Times, pemerintah yang dipimpin Museveni itu, sebelumnya telah menandatangani kesepakatan dengan Bank Exim China untuk meminjam 207 juta dolar AS.
Dana itu digunakan untuk untuk memperluas Bandara Internasional Entebbe. Adapun jangka waktu atau tenor pinjaman selama 20 tahun, termasuk masa tenggang selama 7 tahun.
Sebelumnya, Uganda juga telah mengirimkan delegasi ke Beijing, untuk menegosiasikan kembali klausul kesepakatan tersebut pada Maret 2021 lalu. Namun negosiasi tersebut tidak berhasil.
Bandara Internasional Entebbe merupakan satu-satunya bandara internasional milik Uganda. Bandara tersebut melayani lebih dari 1,9 juta penumpang per tahun.
Menurut laporan allafrica.com, lepasnya aset nasional menimbulkan pertanyaan tentang tingkat pengawasan dan uji tuntas yang dilakukan pemerintah Uganda sebelum melakukan pinjaman.
Sejumlah negara, beberapa di Afrika harus kehilangan aset nasionalnya setelah mengalami gagal bayar utang ke China. Hal tersebut diduga karena mereka terburu-buru atau tanpa melakukan pengawasan ketat saat melakukan pinjaman.
Editor : Muri Setiawan