Pekan lalu televisi pemerintah mengatakan 41 orang tewas, termasuk anggota pasukan keamanan.
Otoritas tertinggi Iran Pemimpin Tertinggi Ayatollah Ali Khamenei belum mengomentari protes nasional yang telah menyebar ke 31 provinsi. Semua lapisan masyarakat, termasuk etnis dan agama minoritas, ambil bagian.
Kematian Amini dan tindakan keras telah menarik kritik internasional terhadap penguasa Iran. Sebaliknya, Iran menuduh Amerika Serikat dan beberapa negara Eropa mengeksploitasi kerusuhan untuk mencoba mengacaukan Republik Islam.
Media pemerintah Iran membagikan video mahasiswa pro-pemerintah, yang berkumpul di universitas Ferdowsi di Mashhad. Mereka meneriakkan "Republik Islam adalah garis merah kami".
Sebelumnya pada hari Minggu, anggota parlemen Iran meneriakkan 'terima kasih, polisi' selama sesi parlemen. Dia ingin menunjukkan dukungan untuk tindakan keras terhadap protes anti-pemerintah yang meluas.
Artikel ini telah diterbitkan di halaman iNews.id dengan judul "Bentrok Pasukan Keamanan Iran dan Mahasiswa Pecah saat Aksi Protes Tewasnya Mahsa Amini"
Editor : Muri Setiawan