get app
inews
Aa Read Next : PJ Bupati Pastikan Stok Beras di Bangka Aman

4 Tahun Duet Mulya, Nyaris Tanpa Ada Riak dan Suara Sumbang

Selasa, 27 September 2022 | 23:53 WIB
header img
Bupati Bangka, Mulkan. Foto: Dinkominfotik/ Dede Sukmana

BANGKA, lintasbabel.id - Sabtu, 27 Juni 1998 menjadi sejarah baru bagi dunia politik dan pemerintahan di Kabupaten Bangka Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel). Setidaknya ada 202.495 warga yang terdaftar di Daftar Pemilih Tetap (DPT) Komisi Pemilihan Umum (KPU) "menyerahkan" nasibnya 5 tahun kedepan kepada pemimpin baru. Ya, tanggal itu warga melaksanakan Pesta Demokrasi Pilkada Kabupaten Bangka serentak. Ada tiga pasangan calon yang bertarung merebut hati pemilih, yakni Tarmizi H Saat - Amri Cahyadi nomor urut 1, Mulkan - Syahbudin di nomor urut 2, dan nomor urut 3 ada Kemas Kemas Danial - Fadillah Sabri.

 


Visi Pasangan Mulkan - Syahbudin saat mencalonkan diri sebagai Bupati dan Wakil Bupati Bangka tahun 2018. Foto: istimewa.

 

Ketiga pasangan calon ini bukan wajah baru di Kabupaten Bangka, Tarmizi sebelumnya adalah Bupati Bangka periode 2013-2018, dia sebelumnya adalah seorang birokrat tulen dengan karir puncaknya sebagai Sekda Kabupaten Bangka. Sementara,  Amri Cahyadi merupakan anggota DPRD Kabupaten Bangka periode 2009-2014, kemudian saat mencalonkan diri dia adalah Wakil Ketua DPRD Provinsi Babel periode 2014-2019, lalu terpilih kembali di periode 2019-2024. Pasangan dengan jargon Trampil (Tarmizi Amri Pilihanku) diusung oleh partai besar seperti Gerindra, PPP, Nasdem, PKS dan Golkar.

Selanjutnya Mulkan, dua kali mengenyam kursi empuk DPRD Kabupaten Bangka (2009-2014 dan 2014-2018) yang berangkat dari Partai Demokrat. Selanjutnya, dia "membelot" ke PDI Perjuangan agar bisa maju di Pilkada Bangka 2018 bersama Syahbudin kader tulen partai Banteng moncong putih, kompatriotnya selama 2 periode di DPRD Bangka. Kedua pasangan dengan jargon MulYa (Mulkan-Syahbudin) ini diusung oleh PDIP dengan partai pendukung adalah PKPI (belakangan PKB dan Perindo ikut merapat).

Terakhir adalah pasangan berjargon BERDIKARI (Bersama Daniel kek Fadillah Sabri) yang diusung oleh PAN dan Partai Demokrat. Kemas Danial, Direktur Utama Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (LPDB-KUMKM) yang berada dibawah komando Kementerian Koperasi dan UKM. Danial berpasangan dengan Fadilah Sabri yang merupakan seorang akademisi, dosen Universitas Bangka Belitung (UBB), yang kemudian menjadi Rektor Universitas Muhammadiyah Babel.

Tak membutuhkan waktu lama, kurang dari 12 jam usai pencoblosan, pasangan MulYa sudah mengantongi hasil sementara perolehan suara, dan mereka "menang" versi quick count. Hingga tepat pada tanggal 25 Juli 2018, KPU Kabupaten Bangka akhirnya resmi menetapkan Mulkan dan Syahbudin sebagai Bupati dan Wakil Bupati Bangka terpilih. Mereka meraih 48,67 persen suara atau sebanyak 59.334, disusul pasangan Tarmizi-Amri dengan 34.706 suara (28,47%), dan posisi terakhir Danial-Fadillah 27.864 suara (22,86%). Dimana suara sah 121.904 (96,75%) dan suara tidak sah 4.097 atau 3,25%.

Gegap gempita partai politik (parpol) pengusung dan pendukung, tim sukses (timses), simpatisan, dan warga Kabupaten Bangka langsung pecah menyambut pemimpin, kepala daerah baru, yakni pasangan MulYa (Mulkan - Syahbudin). Sesuai Keputusan KPU Kabupaten Bangka Nomor 64/ HK. 03.1 - kpt/ 1901/ KPU - Kab/ VII / 2018 tentang Penetapan Calon Bupati dan Wakil Bupati Terpilih Dalam Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Bangka Tahun 2018, pasangan ini resmi ditetapkan sebagai pemenang Pilkada 2018.

 


Misi Pasangan Mulkan - Syahbudin saat mencalonkan diri sebagai Bupati dan Wakil Bupati Bangka tahun 2018. Foto: istimewa.

 

Menariknya, Mahkamah Konstitusi menyatakan Pilkada Bangka tidak termasuk dalam daftar yang digugat ketika pelaksanaannya.

Keduanya lantas dilantik oleh Gubernur Kepulauan Babel, Erzaldi Rosman pada hari Kamis, 27 September 2018 di Ruang Pertemuan Pasir Padi, Kantor Gubernur Babel  berdasarkan surat keputusan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor : 132.19-6113 Tahun 2018.

Usai dilantik, pasangan ini langsung bergerak cepat menjalankan roda pemerintahan sepeninggalan Tarmizi H Saat dan Rustamsyah. Jargon MulYa yang semula digadang-gadang saat kampanye, diejawantahkan menjadi visi Bangka Setara (Sejahtera dan Mulia).

Sejahtera versi Mulkan dan Syahbudin adalah kondisi masyarakat yang terpenuhi ketahanan materil dan spiritual yang ditunjukkan oleh pertumbuhan ekonomi tinggi, meratanya tingkat pendapatan masyarakat, keterbebasan dari kemiskinan, SDM yang berkualitas dan berdaya saing, serta terciptanya pemerataan pembangunan antar wilayah.

Sedangkan Mulia adalah kondisi masyarakat yang memiliki harkat dan martabat serta kedudukan yang setara/mulia/tinggi karena keberhasilan dalam pencapaian pembangunan dan kesejahteraan sosial yang ideal. Masyarakat yang mulia memiliki kemampuan dan membentuk karakter serta peradaban yang bermartabat dan unggul dalam menjadi manusia yang sehat, berilmu pengetahuan, cakap, kreatif dan mandiri.

Tak hanya itu, Mulkan - Syahbudin mencanangkan 5 misi, yakni Mewujudkan Tata Kelola Pemerintahan yang Bersih dan Berbasis Teknologi Informasi, Mewujudkan Sumber Daya Manusia yang Berkualitas dan Berintegritas, Mewujudkan Pemeratan Pembangunan Infrastruktur antar Wilayah, Mewujudkan Gerbang Kota dan Pariwisata Berskala Internasional, serta Mewujudkan Perekonomian Daerah yang Berdaya Saing dan Berkelanjutan.

Berjalan Sedikit Pincang

Perjalanan kepemimpinan Mulkan dan Syahbudin sebagai Bupati dan Wakil Bupati memang terlihat mulus diawal-awal kepemimpinan, namun tampaknya soal urusan kepegawaian mereka sedikit pincang. Pasalnya Kabupaten Bangka selama 2 tahun tidak memiliki Sekretaris Daerah definitif. Kala itu Akhmad Mukhsin, adalah penjabat Sekda. Padahal ribuan ASN yang menjadi urusan seorang sekda belum lagi dengan honorer yang ada. Tentu saja hal ini sedikit menjadi hambatan bagi Mulkan dan Syahbudin, lantaran seorang PJ tidak dapat mengambil kebijakan internal terkait urusan KORPRI. Namun, semasa Akhmad Mukhsin menjabat, program Mulkan dan Syahbudin sukses dilakukannya yakni mengganti jam kerja ASN dari 6 hari menjadi 5 hari kerja, berdasarkan Peraturan Bupati Bangka Nomor 65 tahun 2018 tentang Pengaturan Hari dan Jam Kerja di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Bangka.

 


Sebanyak 101 prang pejabat struktural, dilantik di Gedung Sepintu Sedulang Sungailiat, Kamis (20/1/22) pagi oleh Bupati Bangka, Mulkan. Foto: lintasbabel.id/ Maulana.
 

Baru kemudian pada Kamis tanggal 2 Januari 2019, Kabupaten Bangka memiliki Sekda definitif yang diemban oleh Andi Huridman. Sosok Andi tentu saja bukan orang baru, dia sudah dekat lebih dulu dengan Mulkan dan Syahbudin saat di DPRD Kabupaten Bangka. Dia merupakan Sekretaris Dewan. Maka chemistry ketiganya sebetulnya sudah terbangun jauh-jauh hari, hingga tanggung jawab mengurusi ASN dan Honorer diemban Andi.

Komunikasi politik ketiganya berjalan lancar, tanpa terlihat adanya riak-riak. Seperti auto-pilot, ketiganya sudah bisa berjalan bersinergi, dan tidak pincang lagi.

Andi tau betul memainkan perannya sebagai Sekda. Hubungan dan koordinasi dengan instansi lainnya berjalan "adem". Sebut saja, dengan DPRD Kabupaten Bangka, yang notabene berisi politikus yang suka "cawe-cawe" dengan kebijakan pemerintah. Sebagai orang lama di dewan, Andi lihai melakukan lobi dengan para anggota dewan, hingga sejumlah kebijakan pemerintahan sepertinya tidak ada muncul pertentangan dari legislatif, hal ini juga didukung oleh Ketua DPRD Bangka, Iskandar Sidi yang juga berasal dari partai yang sama dengan Bupati dan Wakil Bupati, yakni PDI Perjuangan. Maka, apapun itu kebijakan yang ditelorkan, mau tidak mau harus didukung penuh.

Tentu saja ada beberapa hal yang prinsip yang terkadang menjadi perdebatan alot di tingkatan dewan, terutama yang berkaitan dengan kepentingan anggota dewan dan konstituennya. Hal ini lumrah adanya, namun masih bisa diatasi. Rasa-rasanya, Kabupaten Bangka menjadi daerah percontohan soal harmonisasi eksekutif dan legislatif.

Hingga saat ini, Andi masih setia mendampingi Mulkan dan Syahbudin. 4 tahun duet Mulya pun berjalan nyaris tanpa riak dan suara sumbang.

 

Hadirkan Tenaga Muda

Belum selesai berbicara pemerintahan, Mulkan dan Syahbudin melakukan gebrakan yang sangat jarang diambil kepala daerah. Sejumlah anak muda dipilih dan diangkat menjadi Kepala Dinas, sebut saja Ismiryadi sebagai Kepala Dinas PUPR, lalu ada nama Syarli Nopriansyah Kepala Dinas Pangan dan Pertanian, juga Wira sebagai Kepala Dinas Pariwisata, dan sejumlah nama lainnya yang juga diangkat di berbagai OPD dan tingkat Kecamatan. Mereka-mereka ini rata-rata berusia 30-an saat diangkat.

Tentu bukan barang mudah mengangkat mereka menjadi Kepala Dinas, antrian para senior sudah "berjibun" menanti panggilan sebagai orang nomor satu di Organisasi Perangkat Daerah (OPD) atau dinas. Tapi Mulkan berani, berani mengambil kebijakan menghadirkan talenta muda di bidang pemerintahan.

Ejawantah 4 Tahun Program Bangka Setara

Bangka Setara sejatinya merupakan cita-cita besar duet Mulya (Mulkan - Syahbudin) untuk menyetarakan Kabupaten Bangka dengan daerah lain di Indonesia.

Masa 4 tahun memimpin suatu daerah seluas 2.951 kilometer persegi dengan jumlah penduduk mencapai 318.756 jiwa (2019) bukanlah perkara mudah. Empat tahun juga bukan waktu yang lama untuk melaksanakan program-program pemerintahan, terlebih 2 tahun belakangan Indonesia dilanda Pandemi Covid-19, yang juga "meluluh lantakan" sendiri perekonomian dan sosial di Kabupaten Bangka.

 

 
Meski demikian, Program Bangka Setara tetap dijalankan oleh Mulkan dan Syahbudin bersama para pembantunya di OPD dan ribuah ASN dan tenaga honorer yang ada, dan didukung sepenuhnya oleh masyarakat Bangka.

Alhasil Kabupaten Bangka mampu menyisihkan 514 Kabupaten/Kota se-Indonesia menjadi Kabupaten Terbaik dalam Penghargaan Pembangunan Daerah Kementerian PPN/Bappenas di tahun 2021. Prestasi ini tentunya berwala dari perencanaan yang matang menyangkut capaian makro dan mikro, angka kemiskinan, indeks pembangunan manusia, PAD dan beberapa indikator penunjang lainnya. Di bidang inovasi, Kabupaten Bangka masuk 35 Kabupaten/Kota terbaik penghargaan Inovatif Government Award (IGA) yang kemudian diganjar dengan dana insentif daerah sebesar Rp13 miliar. Inovasi seperti Ransel Si Dora, Ojek Lansia adalah salah satu capainnya. Termasuk juga insentif untuk dan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP).

Terakhir, Bumi Sepintu Sedulang meraih 5 kali berturut-turut opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari Badan Pemeriksa Keuanagan (BPK) RI. Capaian yang luar biasa dalam penataan keuangan daerah.

Soal kebersihan Kota, dibuktikan dengan raihan 10 kali Piala Adipura, cukup untuk menggambarkan keberhasilan MulYa dalam hal pengelolaan kawasan bersih dan nyaman, termasuk perogram yang bekerjasama dengan Kementerian PUPR yakni KotaKU di Kecamatan Sungailiat.

Lalu, bagaimana dengan angka kemiskinan yang selalu menjadi barometer keberhasilan suatu daerah? Mulkan dan Syahbudin berhasil menekan angka kemiskinan menjadi 15,4 ribu jiwa di tahun 2020. Sebelumnya pada tahun 2018 saat pertama memimpin orang miskin di Kabupaten Bangka mencapai 18,2 ribu jiwa, lalu tahun 2019 turun menjadi 16,52 ribu jiwa (data BPS).

Indeks Pembangunan Manusia (IPM) kabupaten Bangka juga mengalami pertumbuhan, yakni di posisi 71,80 pada tahun 2018 menjadi 72,40 di 2020. Posisi IPM ini sangat penting karena menjadi indikator keberhasilan membangun kualitas hidup manusia, dalam kemudahan mengakses pembangunan, memperoleh pendapatan, pendidikan serta kesehatan.

Di bidang kesehatan, masyarakat Bangka saat ini sudah bisa berobat di Puskesmas Kecamatan yang sudah dibangun dengan sangat megah di tiap-tiap Kecamatan dengan berbagai fasilitas modern dan tenaga medis mumpuni. Angka Stunting atau anak dengan kondisi gizi buruk pada tahun 2021 hanya tersisa 1,68 persen saja, padahal tahun 2013 sempat mencapai 32,27 persen.

 


Bupati Bangka Tengah Algafry Rahman (kiri) bersama Bupati Bangka (kanan) Mulkan usai melakukan pertandingan sepakbola persahabatan. Foto : lintasbabel.id/ Rachmat Kurniawan.
 

Sektor pariwisata juga menjadi prioritas MulYa, dengan menggelar berbagai event bertaraf nasional dan internasional seperti Sungailiat Triathlon yang sudah berlangsung selama 3 kali. Lalu meningkatkan kapasitas pelaku industri parisiwata dengan pelatihan manajemen homestay, mendukung objek wisata baru dengan memberikan kemudahan investasi, Gowes Bangka Setara, dan terbaru adalah Kawasan Ekonomi Khusus Pariwisata.

Kini, empat tahun sudah perjalanan pasangan MulYa mengusung Bangka Setara, tentu banyak tantangan kedepan yang akan dilalui. Satu tahun sisa masa jabatan harus dikebut oleh Mulkan dan Syahbudin bersama jajaran, didukung oleh stakeholder lainnya semacam legislatif, pelaku usaha dan bisnis, dunia pariwisata, serta yang terpenting adalah warga Kabupaten Bangka.

Berbagai program pembangunan tentu harus dikawal bersama seperti impian mewujudkan Bangka Terang Benderang di tahun 2023, Bangka Nol Zero Stunting, dan yang terutama adalah Bangka Setara dengan wilayah lain di Indonesia.Mampukah pasangan Mulkan dan Syahbudin mewujudkan visi-misi Bangka Setara dalam satu tahun ini? Apalagi sebentar lagi keduanya akan disibukkan dengan tahun politik yang tentu saja akan menyita banyak perhatian keduanya? menarik untuk kita nantikan kiprah Pasangan Mulya ini.

 


Program Kerja Pasangan Mulkan - Syahbudin saat mencalonkan diri sebagai Bupati dan Wakil Bupati Bangka tahun 2018. Foto: istimewa.
 

Editor : Muri Setiawan

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut