PDAM Tirta Bangka Produksi Air Minum Isi Ulang Merk Mulya

BANGKA, lintasbabel.id - Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Bangka meresmikan usaha depot air minum isi ulang berlabel 'Mulya', Kamis (29/7/2021). Direktur PDAM Tirta Bangka, Suhendra mengatakan, air minum isi ulang yang disediakan telah dilakukan serangkaian tes guna menjamin kualitas, dan telah memiliki sertifikat layak produksi.

"Produksi ini merupakan hasil air dari PDAM yang telah melalui proses filterisasi beberapa tahap, sehingga menghasilkan ph 7,4 hingga 7,6 dan layak untuk langsung minum. Selain itu juga, telah memenuhi standar kesehatan BPOM dan MUI," ujar Suhendra.

Baca Juga

4 Tahun Duet Mulya, Nyaris Tanpa Ada Riak dan Suara Sumbang

Dikatakan Suhendra, pihaknya akan menjual air isi ulang seharga Rp4 ribu, sedangkan untuk pengantaran dikenakan biaya Rp6 ribu. Masyarakat juga dapat membeli langsung galon beserta isinya dengan harga Rp50 ribu.

"Saat ini kemampuan produksi depot air minum ini mencapai 80 galon perjam. Yang artinya dapat mencapai 650 galon perhari dengan jam operasional 6 hingga 7 jam perhari," katanya.

Bupati Bangka, Mulkan SH MH memberikan apresiasi kepada PDAM Tirta Bangka yang telah menjadi perusahaan daerah yang mandiri dan mampu menambah pendapatan daerah.

"Ini merupakan suatu kebanggaan bagi kita semua. Dengan adanya usaha ini, dapat menjadi suatu pemasukan bagi Pemerintah Daerah serta PDAM Tirta Bangka khususnya," ucap Mulkan.

Depot air minum siap konsumsi ini, merupakan suatu jaminan serta bukti bagi masyarakat, bahwa PDAM Tirta Bangka mampu menyediakan air yang terjamin secara kualitas.

"Pesan kami selaku kepala daerah untuk menjaga selalu kualitas air serta pelayanan secara rutin. Disamping itu juga untuk melakukan pemeliharaan terhadap fasilitas seperti penampungan air dan lain sebagainya," kata Mulkan.

Kedepannya, PDAM Tirta Bangka juga berencana untuk membuat air minum dalam kemasan, agar dapat langsung dikonsumsi masyarakat. Dan kedepannya pegawai di lingkungan Pemkab Bangka, dapat mengkonsumsi air tersebut guna menunjang pendapatan daerah.

Editor : Muri Setiawan