Pria yang sudah hafal Alquran sejak usia 10 tahun itu pernah menjabat Ketua Persatuan Cendekiawan Muslim Internasional (IUMS) yang didirikan pada 2004.
Qaradawi merupakan penentang takfiri, konsep yang dianut kelompok militan Islam yang membolehkan pembunuhan sesama Muslim yang tidak setuju dengan pandangan mereka. Al Qaradawi menyebut paham ini sebagai salah satu fenomena paling berbahaya yang dihadapi umat Islam.
Tak heran dia menentang kelompok ISIS dengan menegaskan tidak setuju sama sekali dengan ideologi dan cara yang digunakannya. Saat ISIS membakar hidup-hidup seorang pilot Yordania pada 2015, IUMS mengatakan kelompok itu bertindak tidak mewakili Islam.
Al Qaradawi juga pendukung kemerdekaan Palestina dari belenggu Zionis Israel. Pada 2013 dia mengunjungi Jalur Gaza yang dikuasai Hamas.
"Kita harus berupaya membebaskan Palestina, seluruh Palestina, sejengkal demi sejengkal," katanya, saat itu.
Artikel ini telah diterbitkan di halaman iNews.id dengan judul "Ulama Yusuf Al Qaradawi Meninggal Dunia"
Editor : Muri Setiawan