get app
inews
Aa Text
Read Next : Contoh Teks Anekdot Beserta Pengertiannya, Dialog Sindiran yang Sangat Lucu

Contoh Teks Anekdot, Bisa Jadi Referensi Anda untuk Mencairkan Suasana

Senin, 26 September 2022 | 19:04 WIB
header img
Contoh teks anekdot dapat Anda jumpai dalam artikel ini. Teks anekdot disini mungkin bisa menjadi referensi Anda ketika sedang bersama teman-teman atau keluarga, untuk mencairkan suasana dengan kisah lucu yang menghibur. Foto: ilustrasi

PANGKALPINANG, lintasbabel.id - Contoh teks anekdot dapat Anda jumpai dalam artikel ini. Teks anekdot disini mungkin bisa menjadi referensi Anda ketika sedang bersama teman-teman atau keluarga, untuk mencairkan suasana dengan kisah lucu yang menghibur.

Anekdot sangat sering ditemukan di berbagai literatur, film, televisi, teater dan bahkan cerita kehidupan nyata. Anekdot membuat percakapan atau dialog menjadi lebih pribadi dan menarik. 

Umumnya, teks anekdot digunakan untuk membuat penonton dan karakter lain tertawa atau berpikir lebih dalam tentang sebuah topik. Selain menghibur, teks anekdot juga informatif dan relevan dengan kehidupan masyarakat sehari-hari.

Dilansir dari celebritis.id, inilah contoh teks anekdot yang bisa menjadi referensi Anda.

9 Contoh Teks Anekdot 

1. Pelajaran Kosong

Guru       : 'Anak-anak, apa pelajaran favoritmu?'
Andre      : 'Saya sangat suka matematika, Bu.'
Rini         : ‘Saya suka bahasa Inggris, Bu.’
Abdel      : 'Saya suka pelajaran sejarah, Bu.'
Guru        : 'Wah, bagus sekali! Hei Dadang, hanya bengong! Apa pelajaran favorit kamu?'
Dadang   : 'Ha? ada apa bu? saya suka… pelajaran kosong, bu!
Guru        : ‘Tahun depan ketemu pelajaran ibu lagi ya kamu!

2. Pengemis Dermawan

Kakek Pengemis : “Nak, berilah sedekah, Nak,” pinta pengemis itu.
Pemuda               : “Tolong kembalikan lima ribu itu, Kakek,” katanya.
Kakek Pengemis  :'Ini, Nak, kembaliannya.'
Pemuda               :“Nah, Kakek, kok kembaliannya sembilan ribu, itu banyak?” tanya pemuda itu heran.
Kakek                  :'Oh, tidak apa-apa, Nak. Anggap saja saya sedang bersedekah.’

3. Membeli Roti

Anak kecil   : 'Roti apa yang Anda jual, Pak?'
Penjual Roti: ‘Banyak, Dek. Pilih saja.’
Penjual Roti: 'Ada mangga, durian, strawberry, nanas dan lainnya. Mau beli rasa apa, Dek?'
Anak kecil   : 'Kamu tidak ingin menjual roti, kan? Kok bisa, yang disebut buah terus. Yang mana roti asli?’
Penjual Roti: 'Semua roti ini asli, hanya rasa buahnya saja, Dek.'
Anak kecil   : 'Kamu konyol, di sini. Di mana roti seperti itu ada.’
Penjual Roti: 'Nah, saya tidak menjual roti kepada Anda, Dek,' katanya dengan nada kesal. 

 

4. Periksa Telinga

Dokter    : 'Apa yang terjadi dengan telinga Anda, Bu?'
Wanita    : ‘Begini dok, tadi pagi saya sedang menyetrika baju. Saat saya sedang menyetrika, tiba-tiba telepon berdering. Karena refleks, saya langsung mengangkat setrika di telinga kiri saya.’
Dokter     : 'Begitu, saya mengerti keluhan Anda. Jadi bagaimana jika telinga ibu ada di sebelah kanan?’
Pasien     : ‘Ini dia, dok. Seseorang menelpon saya lagi.'
Dokter     : *Hening*

5. Maling Sendal

Pemuda Pencuri: ‘Pak, sandal yang saya curi harganya hanya Rp 25.000, kenapa saya divonis sepuluh tahun penjara? Sementara koruptor mendapat hukuman yang lebih ringan, padahal uang rakyat yang mereka curi  jauh lebih banyak!”protes pemuda itu.
Hakim                 : 'Anda merugikan satu orang Rp. 25.000. Sementara koruptor merugikan 200 juta orang dengan korupsi sebanyak dua miliar. Jika dihitung-hitung, kerugian per orang hanya Rp. 10.'
Pemuda Pencuri: 'Lalu apa yang akan terjadi pada saya, Hakim?'
Hakim                : 'Setelah perhitungan, tindakan Anda jauh lebih merugikan. Jadi, saya akan menghukum Anda lebih berat daripada koruptor!’
Pemuda Pencuri:  *langsung pingsan*

 

6. Memijat Bayi

Ibu              :'Mana baby oil nya, rasanya mau taruh di sini,' gumam Ibu pada dirinya sendiri. “Nak, bisakah kamu minyak ibu di dapur untuk pijat adik perempuanmu?” Tanya ibu kepada anaknya.
Anak Kedua:'Ya, Bu,' jawab anak itu." Anak kecil itu kemudian berlari mengambil minyak  yang ada di dapur. Setelah itu, dia menyerahkannya kepada ibunya.
Ibu               :“Mengapa kamu mengambil ini, Nak?” tanya wanita itu dengan heran.
Anak Kedua: “Sebelumnya, ibu saya menyuruh saya untuk mengambil minyak di dapur,” kata anak kecil dengan wajah polos.
Ibu               :*Hening*

 

7. Racun Serangga

Kakak : Pah, tolong ini gawat, adik menelan kecoa pahh !!
Papah : Astaga kok bisa sih kak !! Bagaimana ceritanya ? Cepet kamu panggil mamah supaya mamah bawa dokter kesini.
Kakak : Oh kalau gitu tambah menjadi masalah pah, tunggu sebentar saja kecoanya mati, soalnya kakak udah kasih adik racun serangga tadi.
Papah : *Hening*

8. Mengerjakan PR

Murid        : Ibu guru, boleh tidak yah di hukum karena perbuatan yang belum dilakukannya?
Ibu Guru   : Iya tidak boleh lah nak, seseorang itu baru boleh dihukum apabila dia telah melakukan kesalahan.
Murid        : Alhamdulillah, saya belum mengerjakan PR soalnya bu.
Ibu Guru   : Dasar kamu ya, *Hening*!

 

 

9. Panen Tomat

Istri    :'Pa, kenapa kamu memakannya? Tomat ini belum dicuci dan masih mengandung pestisida.”
Suami :'Tahukah kamu, Bu? Tomat ini seperti papa bagi mama.' 
Istri    :'Apa maksudmu?'
Suami :'Aku terlalu mencintaimu.'
Istri    : *tersenyum sendiri*

 

Itu tadi contoh teks anekdot, semoga dapat menjadi referensi Anda semua.

 

Editor : Muri Setiawan

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut