Lin mengatakan, korban mudah dimanfaatkan karena ber-IQ rendah.
Dia awalnya mendapat izin dari pelaku untuk membawa putrinya ke panti. Di sana korban akan mendapat hak-haknya seperti pendidikan dan kehidupan layak. Sang ibu juga sepakat baru bisa menemui putrinya pada Oktober 2023.
Namun sang ibu mengingkari janji dan berusaha menemui putrinya beberapa kali. Dia bahkan membawa rentenir ke panti dan menuduh para pekerja sosial menculik putrinya.
Bahkan ada seorang renternir yang meneror Lin, menanyakan keberadaan korban seraya mengancam.
Lin kemudian melaporkan kasus ini ke polisi pada Selasa (20/9/2022). Hasilnya, polisi menangkap seorang pria 57 tahun atas tuduhan memerkosa anak di bawah umur. Kasus ini masih dalam penyelidikan.
Editor : Muri Setiawan