MANGGAR, lintasbabel.id - Ketua Harian Dekranasda Beltim, Drs. Liantim yang sekaligus menjabat sebagai Kepala DPMPTSP dan Perdagangan Beltim menyambut baik program 'kolabor-aksi' yang digaungkan Ketua Dekranasda Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Melati Erzaldi.
Liantim mengungkapkan, bahwa dengan kolaborasi antara Dinas dan Dekranasda, pihaknya berencana akan membangun sentra batik di Desa Lenggang, Gantung Belitung Timur.
"Kami telah mensosialisasikan dengan Pemerintah Desa (Pemdes) setempat dan mendapat sambutan baik," ungkapnya.
Rencana pembangunan sentra batik ini merupakan bantuan dari Kementerian Perindustrian di desa tersebut. Terpilihnya Desa Lenggang dikarenakan sesuai dengan tematik desa ini yang lekat dengan Laskar Pelangi.
Dirinya menjelaskan bahwa sentra batik ini akan dikolaborasikan dengan wisata Laskar Pelangi, dan ibu-ibu pengerajin batik dari desa ini akan menjadi salah satu kelompok pionirnya.
"Setelah menyerap ilmu dari Pak Widodo asal Jogja yang menjadi narasumber untuk membimbing metode-metode membatik, tentunya memperkuat kreatifitas ibu-ibu," ungkapnya pada acara penutupan kegiatan Pelatihan Batik Mangrove di Desa Mekar Jaya, Kabupaten Belitung Timur, Sabtu (12/06/2021).
Dengan memberikan pelatihan pengolahan bahan-bahan dari alam, diharapkan para pengerajin mampu mengombinasi produk batik dan potensi alam lokal seperti mangrove, serta metode pewarnaan alami yang disebut Indigotin.
Diakuinya, kehadiran kali kedua Melati Erzaldi ke Desa Mekar Jaya artinya memberi perhatian khusus. Terlebih atas rencana pembangunan sentra batik di Belitung Timur.
Menanggapi hal ini, Melati Erzaldi berharap ketika Belitung Timur ingin mengangkat pariwisatanya, maka harus ada nilai tambah yang ditawarkan.
Sehingga terkait rencana sentra batik yang menjadi rumah dari para pelaku kerajinan batik se-Belitung Timur, Menurut istri orang nomor satu di Babel ini akan menambah ketertarikan pengunjung.
"Masyarakat sudah memiliki ketertarikan usaha, pemerintah harus siapkan program usahanya dan saya mendukung ini," pesannya.
Editor : Muri Setiawan