BELITUNG TIMUR, lintasbabel.id- Ketua Dewan Kerajinan Nasional (Dekranasda) Bangka Belitung (Babel) Melati Erzaldi mengaku senang, pengembangan tehnik membatik melalui Pelatihan Batik Mangrove, di Kabupaten Belitung Timur. Ia menyakiti pengembangan ilmu membatik dapat mengangkat potensi alam lokal sekitar.
"Saya pernah berdiskusi dengan Dekranas Pusat, batik memang sudah menjadi satu warisan budaya. Kenapa Babel juga bisa punya batik, karena dengan kita menambah ragam batik dari Babel artinya menambah khazanah budaya di Indonesia yang berbeda dengan negara lain," kata Melati, di hadapan ibu-ibu anggota Batik Mangrove, Sabtu (12/6/2021).
Bicara tentang Pulau Belitung, kata Melati Erzaldi, mengingatkan akan pantai Laskar Pelangi, meskipun sebenarnya kisah yang diangkat dalam novel karya Andrea Hirata itu, mengangkat budaya masyarakat Belitung Timur.
"Batik dengan motif khas Belitung Timur, batik dengan motif khas pulau Belitung dan kebanggaan tersendiri bagi saya. Produk batik ini menjadi motif batik khas Kepulauan Bangka Belitung," ujarnya mengapresiasi.
Batik Mangrove beberapa waktu lalu, kenang Melati Erzaldi, masih melulu berwarna cokelat. Setelah mengikuti pelatihan, membatik sudah bisa dilakukan dengan metode lain dan menghasilkan berbagai warna natural dari bahan-bahan yang ada di daerah ini, yaitu pohon mangrove dan metode indigotin tanpa bahan kimia.
"Ketika ditawarkan kepada para wisatawan atau para pecinta batik akan lebih menarik karena selain alami juga bahannya lebih aman," ucapnya.
Kadis Perindag sekaligus Ketua Harian Dekranasda Babel, Tarmin hadir mendampingi Melati Erzaldi. Selain itu juga hadir Kepala DPMPTSP dan Perdagangan Beltim; Kepala Bappeda Beltim dan Ketua Dekranasda Beltim, Purwenda Puspitasari.
"Setelah 10 hari melaksanaakan pelatihan, hasilnya diharapkan para peserta bisa mengembangkan keterampilan batik," kata Tarmin.
Editor : Haryanto