PANGKALPINANG, lintasbabel.id - Mendukung Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP), Bank Indonesia mengajak petani untuk melakukan inovasi budidaya bawang merah berbasis digital farming dan benih dari biji/ TSS ( True Salod Seed).
" Untuk mendukung pengendalian inflasi pangan, kami ajak para petani dan beberapa stakeholder untuk mengikuti pelatihan serta studi lapangan budidaya bawang merah dengan tekhnologi digital," ucap Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Babel, Budi Widihartanto, Kamis (11/8/2022) kemarin di Pangkalpinang.
Studi lapangan tersebut, dikatakan Budi dilaksanakan di lahan bawang merah kelompk tani Tricipta Cimenyan, Bandung yang merupakan kelompok tani percontohan secara nasional.
"Dalam kegiatan yang melibatkan 23 peserta dari provinsi dan beberapa petani serta penyuluh ini, kami laksanakan di lahan bawang merah milik kelompok tani percontohan nasional, Tricipta Cimenyan, Bandung," ujarnya.
Hal ini juga selaras dengan kebutuhan kebutuhan pemerintah daerah Babel, yang pada tahun 2022-2023 akan mendapatkan dana APBN dan APBD untuk budidaya bawang merah menggunakan biji.
"Materi yang diberikan sangat komprehensif, dari mulai tahap penanaman, pemeliharaan tanaman, sampai dengn tata kelola panen hingga pasca panen dan ini sangat sejalan dengan kebutuhan pemerintah kita (Babel)," katanya.
Penggunaan TSS ini, kata Budi dirasakan sangat baik oleh para petani maupun pemerintah daerah karena lebih efektif dan efisien dari segi biaya biaya dan resiko.
"Selain efektif dan efisien penggunaan tss ini lebih irit biaya dan resiko penyebaran bibit penyakit lebih rendah dibandingkan dengan menggunakan umbi," tuturnya.
Editor : Muri Setiawan