get app
inews
Aa Text
Read Next : Pilkada Bangka Barat 2024, 196 Warga Binaan Rutan Mentok Gunakan Hak Pilih

Belajar dari Rumah Disebut Jadi Penyebab Tingginya Angka Pelecehan Seksual pada Anak

Selasa, 09 Agustus 2022 | 12:26 WIB
header img
Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Perlindungan Perempuan dan Anak, DP2KBP3A Kabupaten Bangka Barat, Alta Fatra. (Foto: Istimewa.)

BANGKA BARAT, lintasbabel.id - Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Bencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP2KBP3A) Bangka Barat mencatat, sepanjang periode semester I tahun 2022 telah menerima 10 laporan kekerasan terhadap anak dan perempuan. Tren tertinggi terjadi saat pandemi, dimana anak-anak belajar daring atau dari rumah. 

Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Perlindungan Perempuan dan Anak, DP2KBP3A, Alta Fatra menyampaikan, laporan tersebut didominasi kasus pelecehan seksual kepada anak-anak.

"Di tahun ini kebanyakan kasus anak, yaitu 2 kasus perempuan, 8 kasus anak, jadi banyak anak itu pelecehan seksual. 8 itu terdapat kenakalan dan seksual, kebanyakan dari orang terdekat," ujar Alta Fitra, Selasa (9/8/2022). 

Berdasarkan data yang diperoleh dari DP2KBP3A Bangka Barat, laporan yang diterima di tahun 2017 terdapat 19 kasus, 2018 ada 35 kasus, 2019 ada 12 kasus, 2020 ada 22 kasus, dan terakhir di tahun 2021 sebanyak 18 kasus.

"Trennya memang naik turun, tapi kami lihat di 2020 waktu naiknya, ketika awal-awal covid-19 kami lihat kasusnya naik. Dari 12 kasus hingga 22 kasus di tahun 2020 itu. Banyak faktor, ketika anak banyak yang tidak sekolah, itulah salah satu faktor naiknya kasus itu," ucapnya. 

Alta meminta masyarakat Bangka Barat tidak takut untuk melapor apabila terjadi pelecehan seksual atau kekerasan. Karena menurutnya pihak korban maupun pelapor akan dilindungi sesuai dengan undang-undang Tindak Pidana Kekerasan Seksual (TPKS).

"Karena kita tahu sendiri tren kasus ini seperti gunung es, mungkin keliatan kecil laporan kami tapi yang dibawah banyak faktor. Karena salah satunya kasus ini masih dianggap sebagai aib, apalagi dalam keluarga ya, mereka tidak mau melapor. Kebanyakan mereka menyelesaikan sendiri, tanpa melapor ke kami," tuturnya. 

 

Editor : Muri Setiawan

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut