Bangun Ketahanan Pangan, 40 Hektar Lahan di Babel Siap Ditanam oleh TNI AD

BANGKA TENGAH, lintasbabel.id - Bangun ketahanan pangan di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel), TNI AD siap melakukan penananam di lahan seluas 40 hektar yang tersebar di kabupaten yang ada di Babel.
Hal ini diketahui setelah Dandim 0413 Bangka, Kolonel Inf. Deni Noviandi, Kasrem 045/Garuda Jaya Bangka Belitung, Bupati Bangka Tengah, dan sejumlah Forkopimda Kabupaten Bangka Tengah melakukan penanaman serentak pemanfaatan lahan tidur di Desa Batu Beriga Kecamatan Lubuk Besar Kabupaten Bangka Tengah pada Senin (18/07/2022).
"Untuk Babel ini meliputi Korem 045/Garuda Jaya Babel akan menanam kurang lebih 40 hektar lahan dalam kegiatan ketahanan pangan ini yang akan dikerjakan oleh Kodim dan Korem," ujar Dandim 0413/ Bangka, Kolonel Inf. Deni Noviandi pada Senin (18/07/2022).
Menurutnya, ketahanan pangan ini sangat penting disiapkan, salah satunya sebagai langkah antisipasi jika di Indonesia terjadi krisis.
"Sesuai dengan intruksi dari KASAD yang tadi telah disampaikan melalui zoom meetting, ketahanan pangan ini untuk mengantisipasi bilamana di Indonesia terjadi krisis. Kami laksanakan penanaman ini secara bertahap, nanti kami akan tanam jagung dan kurang lebih selama tiga bulan, nanti hasilnya kami berikan kepada masyarakat," ujarnya.
"Nantinya dalam pengerjaanya, TNI AD akan melibatkan seluruh Babinsa yang ada di desa-desa bekerjasama dengan Dinas Pertanian hususnya para penyuluh pertanianya, kemudian dengan kelompok-kelompok tani yang ada di desa," sambungnya.
Sementara itu, Bupati Bangka Tengah, Algafry Rahman sangat mengapresiasi langkah TNI AD yang mau mempersiapkan ketahanan pangan bagi masyarakat.
"Ya ini Alhmdulillah dalam rangka kita mempersiapkan segala sesuatu dari kondisi apapun. Saya pikir TNI AD sudah bisa melihat hal-hal yang mungkin harus diantisipasi, seperti mempersiapkan ketahanan pangan dan akan diberikan kepada masyarakat bilamana telah berhasil. Ini pola yang diterapkan TNI AD, kami akan dukung dari belakang," ujar Algafry Rahman.
Editor : Muri Setiawan