BANGKA TENGAH, lintasbabel.id - Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) IAIN SAS Bangka Belitung (Babel) kelompok 20 dan 37 kolaborasi untuk mengadakan Gebyar Maulid Nabi Muhammad 1443 H/ 2021 H. Kegiatan tersebut mengusung tema 'Meneladani Akhlak Nabi Muhammad SAW Sebagai Bekal Membangun Pribadi Yang Unggul'.
Kegiatan dilaksanakan pada hari Sabtu 23 Oktober 2021 di Masjid Al - Muhajirin, Dusun Air Jangkang Desa Pasir Garam, Kecamatan Simpang Katis, Bangka Tengah.
Pembukaan Gebyar Maulid 2021 ini turut dihadiri Kepala Dusun, jajaran ketua RT, serta Dosen Pembimbing Lapangan sekaligus membuka acara kegiatan Gebyar Maulid Nabi Muhammad SAW.
Dalam kegiatan Gebyar Maulid, panitia memperlombakan Cerdas Cermat, Tartil, Azan, dan mewarnai. Terlebih, perlombaan tersebut diselenggarakan guna melatih anak-anak dalam mengolah pikiran dan cermat bagi anak-anak di Desa Pasir Garam.
Sebagaimana diketahui, pelaksanaan KKN angkatan ke-VI berbeda dengan tahun sebelumnya. Karena pelaksanaan KKN kali ini masih dalam keadaan pandemi COVID-19.
Mahasiswa KKN angkatan ke-VI berasal dari fakultas berbeda, para mahasiswa itu tetap bekerja sama untuk menjalankan tugas dengan baik. Misalnya, menjalankan program yang sudah disusun rapi dengan aparatur di Desa Pasir Garam.
Ketua kelompok KKN kelompok 20 Febby Prayuda mengatakan, kegiatan tersebut mendapat dukungan penuh dari Kepala Desa Pasir Garam.
“Acara ini sangat cocok untuk diselenggarakan karena dengan adanya perlombaan ini, anak-anak lebih bersemangat untuk terus melatih kemampuan anak dan meningkatkan kualitas diri. Acara ini sangat ditunggu-tunggu oleh anak-anak,” tutur Feby.
Selain itu, lanjutnya, perlombaan ini sangat bermanfaat bagi mereka. Sehingga, melalui kegiatan itu anak-anak terbiasa melatih mental untuk berdiri dihadapan orang banyak.
Sementara Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) kelompok 20 IAIN SAS Babel berharap mereka yang mengikuti perlombaan azan menjadi penerus Muazin di kampung.
"Insyaallah anak-anak yang mengikuti perlombaan pada hari ini kemudian akan menjadi penerus kita, mereka inilah yang akan menjadi ustaz, ustazah, ulama," ucap Muhammad Amin.
Editor : Haryanto