BANGKA, lintasbabel.id - Pelaku penikaman warga Kampung Parit 7, Desa Airruai, Kecamatan Pemali, Mariza (29) berhasil ditangkap Tim Gabungan Satreskrim Polres Bangka, Polres Bangka Barat dan Polsek Muntok Minggu (3/7/2022) siang. Pelaku Mariza sebelumnya sempat melakukan penikaman terhadap dua anggota keluarganya hingga salah satu korban meninggal dunia.
Mariza saat diamankan polisi dari Satreskrim Polres Bangka. (Foto: lintasbabel.id/Maulana)
Pelaku berhasil diamankan Polisi saat sedang makan siang di sebuah warung milik warga Desa Belo Laut Kecamatan Muntok Kabupaten Bangka Barat. Selama dua bulan Mariza sempat menjadi buron dan terkenal licin sehingga kerap lolos saat beberapa kali dikejar pihak kepolisian.
Penangkapan pelaku Mariza dilakukan Tim Opsnal Satreskrim Polres Bangka bersama Polsek Mentok, dan Satreskrim Polres Bangka Barat yang dipimpin langsunh Kasat Reskrim Polres Bangka AKP Rene Zhakaria,.Sik bersama Kanit Opsnal/Tim Kelambit Polres Bangka Ipda Awal Sumaryanto.
Keberadaan Mariza sempat terendus di Desa Pelangas Simpang Teritip pada Kamis (30/6/2022) lalu. Sempat diamankan warga karena tidur di pinggir jalan namun dilepaskan karena tidak diketahui sebagai buron.
Tim gabungan kemudian sempat mendeteksi keberadaan Mariza di Mentok yang kemudian dikerahkan pencarian ke berbagai pelosok Mentok. Namun lagi-lagi Mariza yang kerap berpindah tempat ini lolos dari kejaran petugas.
Pelariannya berakhir ketika berhasil ketahui sedang berada di warung pada Minggu (3/7/2012) siang di Kota Mentok.
Sebelumnya peristiwa berdarah di Air Ruai terjadi jelang lebaran Idul Fitri lalu, tepatnya Sabtu (29/4/2022) pagi. Mariza tidak diterima ketika dinasehati korban Sudarpis yang merupakan kakak tirinya. Ia kemudian menikam Sudarpis hingga tewas dan ikut menikam kakak perempuannya Sumiaty.
Mariza usai menikam Sudarpis dan Sumiati mengaku kabur ke beberapa tempat di Pangkalpinang, Bangka Tengah hingga Bangka Barat. Ia juga mengaku motornya sempat ditilang dan diamankan polisi di Pangkalpinang. Saat di Mentok Mariza mengaku sempat tinggal di kontrakan.
"Ku tinggal di kontrakan pak di Mentok, ku sempet tinggal di Air Ruai. Ku sempat bejalan pak dari Pangkalpinang ke Simpang Teritip empat hari," ungkap Mariza yang telah berambut lebih panjang bila dibanding saat melakukan aksi sadisnya.
Pria asal Musi Banyu Asin, Sumsel ini sempat berkelit tentang aksi penikaman yang ia lakukan. Ia mengaku hanya ada masalah keluarga dengan Sudarpis. Namun polisi tidak percaya begitu saja dan berhasil menemukan sejumlah bukti kuat aksi Mariza dalam penikaman.
Mariza akhirnya mengaku menikam Sudarpis setelah diingatkan kalau berpergian agar memberi tahu. Kesal dan emosi menjadi dalih penikamannya. Mariza kemudian menikam kakak tirinya tersebut beberapa kali hingga akhirnya korban Sudarpis meregang nyawa.
"Aku kesal pak, dibilang gile. Aku emosi, kepalak pusing mikir anak bini. Aku tujah (tikam) darpis, Sumiati aku tujah juga. Dak ingat berapa kali," ujarnya.
Ia mengaku pisau yang dipakai untuk menikam dibuang di bandar tak jauh dari rumah korban. Pria yang telah menikah dan memiliki dua anak ini mengaku kesal dengan kedua kakak tirinya itu karena kerap disalahi dan disebut gila.
"Tapi sekarang aku nyesal pak, aku ingin tobat," sesalnya.
Sementara itu kakaknya Sumiaty (50) saat hendak melerai ikut ditikam yang kemudian harus dilarikan ke rumah sakit, namun beruntung nyawanya tertolong.
Kejadian ini dilaporkan Toni yang merupakan suami dari korban Sumiaty pasca kejadian.
Di Mapolres Bangka Toni menuturkan, kejadian pagi itu bermula ia berada di belakang rumahnya. Toni mendengar ribut-ribut di depan rumahnya pagi itu. Tak diduga Sudarpis dan istrinya telah ditikam oleh Mariza.
"Saat saya kedepan rupanya kakak dia (Sudarpis/kakak pelaku) Suda tertikam. Istrinya saya itu mau melerai tapi ditikam juga," kata Toni di Mapolres Bangka, Rabu (4/5).
Mariza kemudian kabur ketika melihat Toni dengan memakai motor yang terparkir di depan rumahnya. Walau Toni sempat berusaha mencegah Mariza kabur namun keduluan Mariza tancap gas.
"Ku sempet tahan motor e tapi lepas dan die langsung pergi," sebut Toni.
Kasat Reskrim Rene Zhakaria,.Sik mengatakan, selain mengamankan Mariza yang merupakan pelaku penikaman warga Airruai, ikut diamankan sejumlah barang bukti. Pihaknya mengamankan motor Honda Beat BN 2147 BB warna silver yang telah diubah cat warna hitam oleh pelaku.
" Alhamdullilah akhirnya selama 2 bulan pelarian pelaku terhenti, pelaku berhasil kita amankan di daerah Muntok Bangka barat, pelaku ini terkenal licin, dan berpindah pindah tempat, bahkan motor milik korban yang dibawa kabur juga sudah dirobah warna oleh pelaku, hal tersebut dilakukan untuk menghilangkan jejak, agar keluarga korban dan polisi tidak mengenali ciri-ciri kendaraan yang ia pakai," ungkap Kasat.
Selain itu, diamankan pula sejumlah barang milik Mariza berupa pakaian, sejumlah uang, dan sebuah pisau. Saat ini Mariza telah diamankan di Mapolres Bangka guna penyidikan lebih lanjut.
" Untuk pelaku kini masih di Mapolres Bangka, masih kita lalukan pemeriksaan lebih lanjut," tutup Kasat.
Editor : Muri Setiawan