Terangnya, industri kreatif khususnya bidang fashion terus mengalami perkembangan. Inovasi dan kreasi fashion tidak henti-hentinya dilakukan mulai dari memanfaatkan limbah kain perca hingga menciptakan produk yang menjadi ramah lingkungan, salah satunya ecoprint.
"Ecoprint bukanlah hal baru dalam dunia ekonomi kreatif dalam upayanya menciptakan bisnis yang ramah lingkungan. Dunia fashion sendiri sebelumnya telah melakukan berbagai kreasi produk ramah lingkungan, seperti pembuatan tas yang berasal dari limbah plastik dan sebagainya," ungkap Eva.
"Semoga dari pelatihan ini dapat meningkatkan pengetahuan ibu-ibu dalam pemanfaatan dedaunan sehingga menghasilkan sebuah karya. Dan dapat dijadikan salah satu cara alternatif mengurangi kerusakan lingkungan serta menjadi potensi peluang usaha yang menjanjikan," harapnya kepada Ibu-ibu PKK yang mengikuti pelatihan itu.
Kepada ibu-ibu PKK yang mengikuti pelatihan ecoprint kali ini, Eva berpesan untuk dapat mengikutinya dengan sebaik mungkin sehingga dapat membawa manfaat yang baik juga.
Pelatihan ecoprint hari ini menghadirkan owner B.eco Handmade Bangka Tengah yakni Wiwik Sri Suryanti untuk memberikan edukasi terkait teknik ecoprint kepada pengurus PKK Kecamatan dan desa/ kelurahan se-Kabupaten Bangka Tengah sekaligus praktek langsung kepada Ibu-ibu PKK yang sebelumnya telah diminta untuk membawa bahan baku utamanya yakni dedaunan yang dibawa oleh masing-masing peserta.
Editor : Muri Setiawan