BANGKA BARAT, lintasbabel.id - Masyarakat Kecamatan Parittiga, Kabupaten Bangka Barat mengeluhkan dengan adanya aktivitas pengisian bahan bakar minyak (BBM) yang dilakukan secara berulang kali (ngerit) di SPBU 24.333.143, Dusun Kedondong, Desa Tumbak Petar, Kecamatan Jebus, Kabupaten Bangka Barat.
Menurut salah satu masyarakat yang tidak ingin dibeberkan identitasnya tersebut, pengisian BBM dilakukan secara berulang kali lantaran sejumlah pemilik kendaraan pengerit memiliki lebih dari satu kartu pengendali BBM.
"Yang ada terjadi di lapangan, mobil minibus dan mobil pikap bisa mengisi sampai berkali-kali dengan menggunkan tengki modifikasi dan banyakk kartu siluman. Sehingga minyak cepat habis dan tidak kebagian untuk pengguna BBM lainnya, " ujar salah satu masyarakat, Kamis (9/7/2022).
Menurutnya, sejumlah kendaraan pengerit yang mengisi BBM di SPBU tersebut tidak sesuai dengan aturan pemerintah. Karena jika disesuaikan dengan aturan pemerintah, satu mobil hanya bisa melakukan pengisian BBM satu kali setiap harinya dengan menggunakan kartu pengendalian BMM bersubsidi yang dikeluarkan pemerintah.
"Mobil banyak ngerit pakai tengki modif dan satu mobil bisa mengisi sampai 3 drum dengan mengunakan banyk kartu BBM tidak sesuai dengan aturan yang diatur pemerintah. Minyak subsidi tersebut dijual dengan harga tinggi oleh para pngerit, mohon untuk para aparat penegak hukum untuk menidak dan mengontrol para pngerit yang nakal, " tambahnya.
Sementara, penanggung jawab dari SPBU, Andi membantah bahwa pihaknya melayani pengerit, karena menurutnya mereka kerap mengawasi aktivitas pengisian BBM melalui plat kendaraan dan cctv.
"Untuk (aktivitas) pengeritan tidak, seumpama ada perlu untuk genset kawan ada kartu terus minjem, nggak pakai jerigen, pakai mobil dia itulah. Sesuai kapasitas mobil, ntuk truk 60, untuk mobil pribadi 20 liter dan untuk minibus 30. Kalau disini kami tidak ada memperlakukan pengerit itu, sesuai dengan kapasitas kartu itulah.
Terdeteksi lah yang masuk pun mobil-mobil itulah setiap hari, kita lihat dari plat BN itulah. Sesuai dengan prosedur, sebab kalau kita berulang kali terpantau di alat itu, " ungkap Andi.
Selain itu, saat ditanyakan ada kendaraan yang membawa jerigen ke SPBU, Andi mengaku tidak tahu menahu adanya jerigen itu untuk apa.
"Jerigen itu tidak diisi, mereka bawa kosong ntah untuk apa, kita tidak berani (mengisi) soalnya ada cctv juga, jadi bos sebulan sekali kesini ngecek cctv ini dibuka, " tuturnya.
Bahkan, Andi menyampaikan pihaknya tidak pernah menghabiskan BBM di SPBU tersebut dan setiap harinya selalu menyisakan paling sedikit 1.000 liter minyak jenis solar. Sedangkan yang masuk sebanyak 8.000 liter untuk solar dan 16.000 liter jenis pertalite.
"Kami pun tidak disuruh habis menjualnya. Tidak pernah, tetap ada jenis apapun, solar bersisa juga untuk urgen apabila ada ambulance kepepet, walaupun kita sudah tutup tetap kita bantu, " katanya.
Editor : Muri Setiawan
Artikel Terkait