BULAN Suci Ramadan memiliki waktu-waktu mustajab agar doa hamba dikabulkan Allah Subhanahu wata'ala. Salah satu waktu mustajab berdoa adalah wktu sahur. Pada waktu ini dianjurkan untuk memperbanyak istighfar.
Sayangnya, amalan satu ini sering terabaikan atau dilalaikan, padahal manfaat dan efeknya sangat luar biasa bagi yang mengamalkannya.
Tak dapat dipungkiri, kebanyakan kaum muslim saat bersahur, malah sibuk dengan menonton acara-cara televisi. Anjuran untuk memperbanyak istighfar di waktu sahur sendiri, selaras dengan sabda Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam tentang turunnya Allah ke langit dunia:
“Pada setiap malam, Allah ta’ala turun ke langit dunia, ketika tersisa sepertiga malam terakhir. Allah berfirman: “Siapa yang berdoa kepada-Ku akan Aku kabulkan. Siapa yang meminta kepada-Ku akan Aku beri. Dan siapa yang memohon ampunan kepada-Ku akan Aku ampuni.” (HR Bukhari dan Muslim)
Untuk itu, sebagai muslim kita jangan menyia-nyiakan kesempatan besar ini untuk meraih pahala. Allah telah menawarkan diri-Nya kepada para hamba-Nya untuk memberikan ampunan kepada siapa yang memohon ampun kepada-Nya di waktu sahur.
Allah Ta’ala berfirman mengenai orang-orang shalih.
وَالْمُسْتَغْفِرِينَ بِالْأَسْحَارِ
“Dan orang-orang yang meminta ampun di waktu sahur.” (QS. Ali Imran: 17).
Istigfar ini amalan yang cukup mudah tetapi berpahala besar, tentunya harus disertai dengan pemgakuan diri bahwa kita banyak bermaksiat dan lalai mengingat Allah, Rabb yang telah memberikan segalanya kepada kita.
Untuk itu, menurut Ustadz Raehanul Bahraen, sebagai seorang muslim kita harus memelas dan memohon ampun kepada Allah serta merendahkan sayap kesombongan.
Makna Istigfar sendiri ada dua, yakni pertama, kita meminta Agar Allah menutupi dosa kita. Kedua meminta agar Allah mengampuni dan tidak menyiksa kita karena dosa.
Lafadz istighfar sendiri, silakan baca sesuai lafadz yang kita hapal selama tidak berlebihan dan tidak menyimpang dari aturan syariah, karena sebenarnya tidak ada lafal khusus untuk istighfar di waktu sahur.
Jadi, beristigfarlah dengan lafadz yang kita yakini dan kita mengerti akan artinya.
Editor : Muri Setiawan
Artikel Terkait