BANGKA TENGAH, lintasbabel.id - Gelar Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas sejak Selasa (23/08/2021) kemarin, SMP Negeri 1 Koba Kabupaten Bangka Tengah melakukan kurikulum darurat, dengan hanya sebanyak 50 persen siswa yang masuk sekolah dalam satu harinya.
"Jadi sesuai edaran dari Dinas Pendidikan Kabupaten Bangka Tengah, PTM ini sebanyak 50% dan menggunakan sistem shift dengan kurikulum terbatas, misalnya di hari Selasa Kelas 7, 8, 9 dengan nomor urut 1-19 belajar secara offline di sekolah dan nomor urut 20-30 belajar secara online, kemudian di hari Rabunya nomor urut 20-30 yang belajar secara offline di sekolah. Dalam hal ini kami melaksanakan kurikulum darurat, " ungkap Kepala Sekolah SMP Negrei 1 Koba, Hana Melani pada Kamis (25/08/2021).
Meski menggunakan sistem shift, kata Hana, yang belajar secara daring maupun luring akan tetap mendapatkan materi yang sama di waktu yang sama.
Hana menambahkan Satgas Covid-19 Bangka Tengah pun secara rutin memantau SMPN 1 Koba selama PTM Terbatas ini dilaksanakan.
"Memang benar bahwa ada Satgas Covid-19 yang rutin melakukan pemantauan, apalagi di SMPN 1 Koba kita punya 22 rombongan kelas dengan 728 murid dan PTM ini akan terus dilakukan evaluasi setiap Minggunya jika semakin banyak kasus, maka bisa dikurangi persentase PTM nya," ujar Hana.
Lebih lanjut, Hana menuturkan kurikulum darurat di masa pandemi ini untuk sarana prasarananya Suja disiapkan secara maksimal dan persentase tenaga pengajar di SMPN 1 Koba yang terpapar Covid-19 tergolong rendah.
"Kurikulum darurat di masa pandemi ini untuk sarana prasarana InsyaAllah sudah maksimal, tinggal guru dan siswa untuk disiplin kesehatan," ujarnya.
Editor : Muri Setiawan
Artikel Terkait