PANGKALPINANG, Lintasbabel.iNews.id – Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung melalui Dinas Pariwisata, Kebudayaan, Kepemudaan dan Olahraga terus mendorong penguatan sektor pariwisata melalui penyusunan interpretasi Kawasan Strategis Pariwisata Provinsi (KSPP) Pangkalpinang, Mendo Barat, Bangka Tengah dan sekitarnya. Kegiatan yang berlangsung pada 5–9 Mei 2025 ini menjadi bagian penting dalam pembangunan destinasi wisata berbasis kualitas.
Kegiatan ini diikuti oleh berbagai pemangku kepentingan dari sektor pariwisata, antara lain pemandu wisata, pelaku biro perjalanan, pengelola museum dan daya tarik wisata, serta akademisi dari berbagai lembaga pendidikan di bidang pariwisata. Mereka akan terlibat dalam diskusi, pengumpulan data, dan penyusunan strategi interpretasi secara kolaboratif.
Peserta pertemuan penyusunan KSPP
Kepala Dinas Pariwisata, Kebudayaan, Kepemudaan dan Olahraga Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Ibu Wydia Kemala Sari, menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian penting dalam sistem pembangunan kepariwisataan yang terintegrasi dan berjenjang, mulai dari tingkat nasional hingga ke tingkat daerah serta sejalan dengan dokumen kebijakan seperti RIPPARPROV (Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan Provinsi) dan rencana pembangunan lainnya.
_“Kita telah memasuki tahapan akhir dalam perencanaan destinasi wilayah ini. Tujuannya adalah menghasilkan produk wisata yang tidak hanya siap secara fisik, tetapi juga memiliki nilai interpretatif yang kuat untuk disampaikan kepada wisatawan,” ujar Wydia dalam sambutannya._
Lebih lanjut, Wydia menekankan pentingnya interpretasi sebagai bagian dari strategi komunikasi pariwisata yang mampu menyampaikan keunikan, keunggulan, dan nilai penting dari sebuah destinasi. Ia menyebutkan bahwa interpretasi bukan sekadar alat promosi, tetapi juga jembatan antara pengalaman wisatawan dan kearifan lokal.
_“Kita ingin wisatawan tidak hanya menikmati keindahan dan hiburan, tetapi juga mendapatkan pengalaman belajar yang menyenangkan dan tak terlupakan. Harapannya, akan tercipta ikatan emosional yang membuat wisatawan ingin kembali serta menyebarkan cerita positif tentang destinasi kita,” tambahnya._
Kegiatan ini juga menjadi ajang penting untuk menggali data dan informasi dari berbagai pihak yang berkompeten. Data tersebut akan menjadi dasar dalam penyusunan kajian interpretasi yang komprehensif dan dapat dipertanggungjawabkan.
Menurut Wydia, pembangunan pariwisata di Kepulauan Bangka Belitung saat ini menghadapi tantangan besar pasca pandemi, terutama terkait perubahan orientasi wisatawan. Saat ini, wisatawan cenderung mencari pengalaman yang otentik, edukatif, dan bermakna. Oleh karena itu, langkah adaptif harus terus dilakukan melalui pendekatan pariwisata berkualitas.
_“Pariwisata berkualitas menjadi pilihan strategis dalam pengelolaan destinasi dan pengembangan produk wisata. Tujuannya agar kunjungan wisatawan meningkat, lama tinggal bertambah, dan dampak ekonomi bagi masyarakat bisa lebih dirasakan secara nyata,” tegasnya._
Dengan penyusunan interpretasi yang matang dan keterlibatan lintas sektor, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menegaskan komitmennya untuk membangun industri pariwisata yang inklusif, edukatif, dan berkelanjutan serta memperkuat daya saing pariwisata daerah di tingkat nasional maupun internasional dan membuka peluang lebih luas bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui sektor pariwisata.
Editor : Muri Setiawan
Artikel Terkait