BANGKA BARAT, Lintasbabel.iNews.id - Sejumlah pegawai Tata Usaha (TU) dari berbagai Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) mendatangi gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Bangka Barat (Babar), Senin (7/10/2024).
Kedatangan puluhan orang tenaga TU itu untuk menyampaikan aspirasi kepada para wakil rakyat. Seperti bagaimana sistem formasi penerimaan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) tahun 2024. Dimana hanya ada 60 orang saja formasi yang dibuka.
Itu pun dari 60 itu, hanya 1 formasi saja yang dibuka untuk tenaga pendidik dan merujuk kepada tenaga TU. Hal ini menimbulkan pertanyaan dari para tenaga TU di sekolah. Pasalnya mereka harus bertarung dengan puluhan orang untuk memperebutkan 1 formasi.
Sementara, pada tahun 2025 mendatang tenaga honorer sudah dihapuskan oleh pemerintah. Hal ini tentunya akan merugikan para tenaga honorer khususnya mereka tenaga TU yang sudah mengabdi belasan tahun di masing-masing sekolah.
Seperti disebutkan seorang tenaga TU yang mengabdi di salah satu SMP di Babar, HN. Kepada wartawan, HN mempertanyakan formasi PPPK yang dibuka oleh Pemkab Babar pada tahun 2024 ini. Sebab, tidak ada formasi yang dibuka untuk sekolah tempatnya kerja.
"Saya mewakili seluruh pegawai teknis ingin menyampaikan permasalahan yang kami hadapi saat ini satu. Tahun ini tidak ada formasi di sekolah kami. Kami harus memperebutkan formasi di dinas lain. Kami kerja bukan 1 atau 2 tahun, sudah belasan tahun," ujarnya.
Dikatakan HN, mereka sudah sangat berharap dan menunggu sekian lama untuk dapat diangkat menjadi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK). Namun kali ini mereka harus kembali kecewa.
"Setiap tahun kami menunggu, jadi kita ingin mengusulkan bagaimana tenaga pendidik yang ada di sekolah ini ke depannya. Karena menurut informasi penerimaan PPPK ini yang terakhir. Jadi ingin kami yang sudah lama ini bisa ikut," ucapnya.
Ia juga menyoroti formasi yang dibuka tidak ada khusus untuk tenaga teknis TU. Melainkan dibuka secara umum pada Dinas Pendidikan dengan persyaratan pendidikan SMA. Namun pihaknya tak bisa berbicara banyak karena semua sudah ditentukan.
"Jadi kalau mau ikut yang formasi pada dinas pendidikan harus rebutan dengan yang lain. Semoga saja ke depannya kami diberikan kesempatan atau kepastian lah untuk tenaga teknik di sekolah. Karena kita sudah mengabdi belasan tahun bahkan ada yang sudah 20 tahun lebih," ujarnya.
Editor : Muri Setiawan
Artikel Terkait