BANGKA BARAT, Lintasbabel.iNews.id - Kecelakaan Tambang mitra PT. Timah menelan korban, sebanyak tiga orang atas nama Fitriadi (30), warga Benteng Kota, kemudian dua warga Desa Airlintang atas nama Budiar (54) dan Suhai (40) meninggal dunia.
Tim Inspektorat Tambang bersama sejumlah pegawai PT Timah melakukan investigasi di lokasi tambang yang menewaskan 3 orang pekerja, di Kecamatan Tempilang Kabupaten Bangka Barat. Foto: Lintasbabel.iNews.id/ Oma Kisma.
Kecelakaan tambang yang terjadi pada, Kamis (25/7/2024) sore ini, masuk kawasan Izin Usaha Pertambangan (IUP) PT. Timah dan dikerjakan oleh CV. Gunung Manik, yang terletak di Desa Benteng Kota, Kecamatan Tempilang, Kabupaten Bangka Barat (Babar) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel).
Pantauan di lapangan, Jumat (26/7/2024) sore, rombongan inspektorat tambang dan sejumlah pegawai PT. Timah melakukan investigasi di Tempat Kejadian Perkara (TKP) tewasnya tiga orang pekerja tambang.
Namun, saat akan dikonfirmasi tim dari inspektorat tambang, maupun pegawai PT. Timah yang berada di lokasi memilih bungkam dan enggan memberikan keterangan apapun perihal kecelakaan tersebut.
"Saya disuruh mengawal, terkait informasi nanti. Kita masih mengawal, mohon izin untuk hari ini belum bisa," ucap salah satu pegawai PT Timah yang diketahui bernama Ronal.
Sementara itu, dari pihak Satreskrim Polres Bangka Barat saat ini telah melakukan olah TKP dan memeriksa sejumlah saksi-saksi. Namun belum bisa memastikan apakah akan ada tersangka dari kasus kecelakaan tambang tersebut.
"Kami masih melakukan pemeriksaan terhadap saksi-saksi, mulai dari pemilik tambang hingga saksi di lokasi seperti operator PC. Kami juga akan meminta keterangan dari korban yang selamat," kata Kanit Tipidter Satreskrim Polres Bangka Barat, Ipda Ragil Dimas Ramdan, pada Jumat (26/7/2024).
Dikatakan Ipda Ragil, untuk pihak PT Timah Tbk saat ini masih dalam proses pengambilan keterangan dari inspektorat tambang pusat, sehingga pihaknya belum melakukan pemeriksaan.
"Jadi setelah mereka (PT Timah Tbk) mendapatkan informasi dari IP (inspektorat) mereka, kami baru bisa meminta keterangan bagaimana penerapan keselamatan kerja yang harus diterapkan agar dapat meminimalisir kejadian seperti ini," ujarnya.
Diketahui peristiwa nahas tersebut terjadi sekitar pukul 16.00 WIB, pada Kamis (25/7/2024) sore. Proses evakuasi korban dari lubang tambang memakan waktu hingga 6 jam.
Saat ini, tiga orang yang meninggal dunia telah dimakamkan di TPU masing-masing, sedangkan satu orang yang selamat, atas nama Sumardi (42) masih menjalani perawatan di rumah sakit.
Editor : Muri Setiawan
Artikel Terkait