PANGKALPINANG, lintasbabel.id - Gubenur Kepulauan Bangka Belitung (Babel), Erzaldi Rosman berharap siswa-siswi di Babel mampu menjawab Assesment Kompetensi Minimal (AKM) PISA. Dirinya menargetkan pencapaian mutu pendidikan di Babel dengan skor 410 pada kompetensi Literasi, 416 untuk kompetensi Matematika, dan 419 untuk Sains, dengan rata-rata keseluruhan skor 415.
"Maka, perlu bagi kita untuk membahas dan mendorong ini secara bersama-sama. Dengan PISA, bagaimana kita membuat karakter siswa tumbuh berkembang dan siap menghadapi tantangan ke depan," ujar Erzaldi saat Rapat Koordinasi Terkait Programme International Student Assesment (PISA) di Ruang Pertemuan Kanwil Kemenag Babel, Kamis (15/07/2021).
Gubernur menjelaskan bahwa anak-anak didik sekolah jenjang SLB, SMA, dan SMK yang berada dibawah naungan provinsi, jenjang SMP yang berada dibawah naungan kabupaten/kota serta Madrasah Aliyah (MA) dan Madrasah Tsanawiyah (MTs) yang ada dibawah tanggung jawab kemenag, akan berkolaborasi.
Beberapa sekolah dari jenjang SMP, SMA, SMK, MA dan MTs akan dinilai secara acak, agar tidak bias dalam penilaian melalui standar kompetensi PISA seperti halnya provinsi DKI Jakarta dan Daerah Istimewa Yogyakarta.
Penilaian PISA mengambil sampel siswa yang duduk di kelas 7 hingga kelas 12.
Pada tahun 2018, rangking Indonesia di antara negara-negara peserta PISA untuk skor matematika, sains dan literasi membaca adalah, peringkat ke-71 dari 77 peserta.
Sehingga, Indonesia dalam hal ini terus mewujudkan sistem pendidikan yang inklusif dan memberi kesempatan bersekolah kepada lebih banyak penduduk.
Untuk itu, harapannya para tenaga pendidik khususnya di Babel mampu memproteksi diri dengan kemampuan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK), agar dapat memberikan pengajaran maksimal kapada siswa sesuai standar PISA. Dalam hal ini, guru menjadi kunci dari keberhasilan program PISA bagi siswa.
"Jangan lupa untuk merubah karakter siswa dengan Science, Technology, Engineering, Arts, dan Mathematics (STEAM), yakni dengan mengubah cara mengajar. Untuk mendukung hal ini, kami sedang mengembangkan balai teknologi sumber belajar yang Insyaallah tahun depan fasilitas itu sudah dapat digunakan," ungkapnya.
Peserta Rakor kali ini diikuti 30 orang Kepala Madrasah Aliyah, Kepala Madrasah Tsanawiyah sebanyak 47 orang dan 5 orang Pengawas.
Editor : Muri Setiawan
Artikel Terkait