PANGKALPINANG, lintasbabel.id - Indonesia bersiap menghadapi pandemi Covid-19 yang semakin parah setelah terjadinya peningkatan kasus di sejumlah daerah di Tanah Air. Seorang menteri senior mengatakan pada hari Kamis, memperingatkan bahwa infeksi telah menyebar lebih cepat daripada yang diantisipasi karena munculnya varian Delta yang lebih ganas.
Indonesia kini sedang berjuang untuk memperlambat penularan virus, bahkan setelah memberlakukan pembatasan mobilitas melalui skema PPKM Darurat di Jawa-Bali dan 15 Kabupaten/Kota di Indonesia.
Data per hari Rabu (14/7/2021) saja, sudah lebih dari 54.000 kasus terkonfirmasi Covid-19, merupakan puncak dalam sebulan terakhir, atau naik lebih dari sepuluh kali lipat dibandingkan pada awal Juni 2021.
Dalam konferensi persnya, Menteri Koordinator Kemaritiman, Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, kasus Covid-19 harian masih bisa naik karena varian Delta, yang pertama kali diidentifikasi di India, memiliki masa inkubasi dua hingga tiga minggu.
"Kami sudah dalam skenario terburuk kami," kata Luhut, Rabu (14/7/2021).
"Kalau kita bicara sekitar 60.000 (kasus sehari) atau sedikit lebih dari itu, kita baik-baik saja. Kita berharap tidak sampai 100.000, tetapi kalaupun sampai disana, kita sedang bersiap untuk itu," imbuh mantan Komandan Kopasus ini.
Pemerintah mengambil kebijakan dengan mengubah beberapa gedung menjadi fasilitas isolasi, mengerahkan dokter dan perawat baru untuk merawat pasien Covid-19 dan mengimpor obat-obatan perawatan dan oksigen.
Rumah sakit yang ada di pulau Jawa kini semakin padat dalam beberapa pekan terakhir, dengan banyak orang berjuang untuk mendapatkan perawatan dan ratusan meninggal saat melakukan isolasi atau karantina.
Kasus dan tingkat hunian tempat tidur juga telah meningkat di beberapa bagian Sumatera dan Kalimantan dan daerah yang lebih terpencil seperti Papua Barat, dimana fasilitas kesehatan kurang siap untuk menangani wabah.
Luhut mengatakan, bahwa kemanjuran vaksin lebih lemah terhadap varian Delta yang menyumbang sebagian besar infeksi di pulau Jawa, tetapi mendesak orang untuk disuntik supaya membantu pencegahan penyakit ini.
"Pemerintah sedang menganalisis situasi dan akan memutuskan apakah akan memperpanjang pembatasan darurat virus corona saat ini yang akan berakhir pada 20 Juli," katanya.
Dalam pernyataan terpisah, Satgas Penanganan Covid-19 mengatakan, kepatuhan terhadap protokol kesehatan masyrakat masih rendah meskipun sudah diberlakukan PPKM di sejumlah wilayah.
Editor : Muri Setiawan
Artikel Terkait