7 Mahasiswa Asing Terkesan dengan Keramahan Masyarakat Bangka, Belajar Lingkungan dari Hutan Pelawan
BANGKA TENGAH, Lintasbabel.iNews.id - Tujuh orang mahasiswa asing dari negara Palestina, Pakistan, Syiria, Thailand, Mesir, Uganda, dan Yaman, yang sedang mengikuti International Summer Course Universitas Muhammadiyah (Unmuh) Bangka Belitung (Babel) mengaku senang, ketika mereka bisa merasakan sensasi dan kesan tersendiri menghisap langsung manisnya madu pada sarangnya.
Di Hutan Pelawan Namang kabupaten Bangka Tengah inilah, menjadi tempat destinasi bagi mereka mendapatkan edukasi langsung mengenal flora dan fauna yang ada di Hutan Pelawan dengan ragam jenis madu yang dihasilkan, lada putih Bangka yang tersohor didunia, serta jamur Pelawan, jamur khas dari Bangka yang terkenal mahal dan memiliki nilai jual tinggi, yang konon tumbuh hanya pada saat jika ada musim kilat/petir saja.
Hadir pula Prof Dr Mohd Yusoff Mashor dan rekan-rekan dari Universiti Malaysia Perlis (UniMAP), sebagai bagian dari tamu-tamu UnMuh BaBel yang ikut menikmati suasana hutan pelawan yang asri, teduh dan sejuk sembari mendapatkan informasi dari Zaiwan, selaku kepala desa terkait awal mula adanya destinasi wisata hutan Pelawan Namang.
Jauh sebelum Hutan Pelawan menjadi objek wisata yang terkenal seperti saat ini, dahulu Hutan Pelawan ini menjadi lokasi incaran bagi perusahaan-perusahaan timah untuk ditambang, namun sebagai tokoh masyarakat Zaiwan menolak secara tegas tawaran tersebut, karena hutan ini menjadi rumah bagi flora dan fauna khas Bangka.
Setelah menyusuri Hutan Pelawan dan membeli oleh-oleh madu, perjalanan dilanjutkan dengan menikmati enaknya suguhan makanan khas Bangka Belitung yang telah disajikan oleh warga Namang di rumah panggung yang terletak persis di pinggir sawah, seperti lempah kuning ikan, sayur jamur Pelawan, nasi merah dan banyak lagi lainnya.
“Saya mengucapkan terimakasih kepada pak Rektor UnMuh BaBel mempercayai tamu-tamu kita dari 8 negara ke desa wisata kita, ini menjadi salah satu keistimewaan bagi kami menerima tamu-tamu dari internasional dan menyuguhkan kearifan lokal dari Desa Namang, seperti menghisap madu, makan dulang, bisa menikmati lauk khas dari kebun dan sawah dari desa kita,” kata Kades Namang, Zaiwan, Sabtu (15/7/2023).
“Harapannya mereka dapat menceritakan kepada teman-teman dari asal negaranya untuk datang ke Bangka dan mendapatkan langsung edukasi kearifan lokal yang ada di Desa Namang Bangka Belitung ini”, ucap Zaiwan.
Rektor UnMuh BaBel, Ir. Fadillah Sabri, S.T., M.Eng., IPM., memberikan apresiasi kepada kepala desa dan warga Desa Namang atas sambutan yang hangat dan jamuan yang telah di hidangkan kepada tamu UnMuh Babel.
“Terimakasih telah menghidangkan makanan khas Desa Namang, tadi kita sudah mencicipi madu langsung, dan ini beras merah hasil dari desa Namang yang merupakan salah satu desa yang produktif, karena biasanya padi sulit untuk tumbuh di Bangka ini. Kami mengucapkan terimakasih yang luar biasa kepada warga Namang yang telah menjamu tamu UnMuh BaBel, dan saya berharap pertemuan ini memberikan keberkahan dan kita mendo’akan semoga desa ini menjadi desa yang maju,” ujar Fadillah.
Usai menikmati jamuan dari warga Namang, perjalanan dilanjutkan menuju danau Kaolin, yang merupakan danau bekas galian timah terkenal sebagai salah satu objek wisata di Desa Nibung, Kecamatan Koba Kabupaten Bangka Tengah, yang berbentuk cekungan dan bukit dengan tanah yang berwarna putih terang seperti salju dan menyatu dengan cantiknya air danau yang berwarna biru terang disisi sebelah kanan dan air berwarna hijau disebelah kiri, menjadi panorama pemandangan yang menarik wisatawan untuk berswafoto di sini.
Bertolak ke Desa Mesu, menjadi agenda lanjutan bagi tamu UnMuh BaBel pada Jum’at sore dengan mencicipi lezatnya durian Bangka yang terdapat dalam event bazar durian yang berlangsung selama 3 hari mulai 13-15 Juli 2023 sebagai salah satu agenda tahunan dari masyarakat Desa Mesu, Kabupaten Bangka Tengah, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
Editor : Muri Setiawan
Artikel Terkait