BELITUNG TIMIR, lintasbabel.id - Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel), Melati Erzaldi, mengingatan agar pelaku UMKM terus berinovasi. Sebab dengan terboros baru, diyakini dapat mengembangkan produk olahan UMKM di pasaran.
"Kita harus bisa merubah pola pikir kita. Jangan jadikan sebuah hambatan sebagai masalah. Tapi jadikanlah sebagai tantangan. Tantangan ini yang bisa menjadikan kita naik kelas lagi, naik kelas terus sampai tujuan kita ke pasar nasional bisa terwujud," kata Melati, Rabu (7/7/2021).
Itu dikatakannya, saat mengunjungi para pengrajin batik di Sanggar Batik Rembuding, Kantor Desa Buding, Kecamatan Kelapa Kampit, Kabupaten Belitung Timur.
Untuk Batik Rembuding, mereka menggunakan pola gambar mentilin, hewan endemik Belitung. Motif ini menjadi ciri khas tersendiri yang memberi nilai tambah produk.
Namun, karena terpaku dengan ciri khas motif mentilin, desain yang ditawarkan menjadi minim. Padahal kata, Melati, rata-rata pembeli akan langsung membeli produk ketika jatuh cinta pada pandangan pertama. Untuk itu, tampilan menjadi penting.
"Coba kembangkan kreasi, buat desain baru yang membuat orang-orang jatuh cinta pada pandangan pertama dan tentunya, tidak menghilangkan ciri khasnya," tutur Melati.
Dalam pembuatannya, Batik Rembuding menggunakan bahan alami dan kimia. Karena menggunakan pewarna dari mangrove, kulit kayu, atau batang nangka, dibutuhkan perekat pigmen.
"Alhamdulillah kegiatan batik masih terus berjalan, namun kita menemui masalah. Kemarin kami beli bahan kimia supaya kain tidak luntur, tapi malah zat ini tidak dapat izin untuk keluar. Setelah diurus ternyata masih tidak bisa. Akhirnya kita tidak jadi beli," kata Kepala Desa Buding, Mardini.
Diketahui saat ini kerajinan Batik Rembuding, telah menampung banyak ibu rumah tangga, pengangguran, dan anak putus sekolah.
Editor : Haryanto
Artikel Terkait