BANGKA BARAT, Lintasbabel.iNews.id - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bangka Barat mencatat telah terjadi 30 bencana di Bangka Barat selama periode Bulan Januari hingga Juni 2023. Dari data tersebut, didominasi oleh banjir rob yang terjadi di tiga Kecamatan, diantaranya Kecamatan Mentok, Parittiga dan Jebus.
Kepala BPBD Bangka Barat, Achmad Nursyandi mengatakan dari kejadian bencana ini terdapat ratusan warga Bangka Barat yang terdampak.
Achmad Nursyandi menyampaikan, terdapat 6 orang yang meninggal dunia yang diakibatkan kejadian orang hilang.
"Rinciannya banjir rob 8 kejadian, ada juga kebakaran rumah 5 kejadian, orang hilang 6 kejadian ditambah dengan kejadian angin puting beliung ada 8 kejadian," kata Achmad Nursyandi, Selasa (20/6/2023).
Sejumlah kendala dihadapi oleh BPBD, Achmad Nursyandi menyampaikan diantaranya permasalahan kerusakan alam, cuaca ekstrem hingga peralatan.
"Kendala faktor alam adanya kerusakan lingkungan yang di sebabkan banyak faktor. Misalnya ada pohon-pohon yang seharusnya bisa berfungsi bisa menyimpan cadangan air. Kemudian ada juga sungai yang seharusnya berfungsi mengalirkan air tapi mengalami penyempitan," tuturnya.
"Terus ada dari cuaca ekstrem, contohnya baik dampak dari lamina atau curah hujan tinggi. Terus akhir-akhir ini ada efek dari el Nino atau panas yang menyebabkan kebakaran," tambahnya.
Menghadapi serangkaian peristiwa bencana ini, berbagai upaya penanggulangan yang dilakukan oleh BPBD Bangka Barat. Mulai dari tahapan pra bencana, bencana, hingga pasca bencana.
"Kegiatan upaya pencegahan dan kesiapsiagaan mulai dari mengaktifkan pos jaga, kegiatan edukasi ke masyarakat, kegiatan pembentukan relawan serta pembentukan desa dan kelurahan tanggap bencana, dan kerjasama antar lintas sektor TNI Polri dan berbagai intansi lainnya," ucapnya.
"Untuk pra bencana ada peringatan dini dari bmkg kita akan mengadakan rapat koordinasi kemudian kita melakukan siaga darurat. Kalau kejadian baru kita buat posko tanggap darurat. Kemudian baru melakukan evakuasi dan lain sebagainya. Baru ditahap pasca bencana baru kita laksanakan rekon, penanganan, seperti penyempitan alur sungai kita perbaiki rumah," katanya.
Editor : Muri Setiawan
Artikel Terkait