Gerah Kegiatan Penambangan Ilegal Diposting di Medsos, Aktivis Fordas Diintimidasi Ratusan Penambang

Muri Setiawan
Pengurus Forum Daerah Aliran Sungai (Fordas) Kabupaten Belitung Timur (Beltim), Yudi Amsoni (baju hitam) saat berdialog dengan penambang yang datang ke kediamannya,. (Foto: tangkapan layar)

PANGKALPINANG, lintasbabel.id - Ratusan penambang mendatangi kediaman salah satu pengurus Forum Daerah Aliran Sungai (Fordas) Kabupaten Belitung Timur (Beltim), Yudi Amsoni, Kamis (6/1/2022). Para penambang ini, bahkan meminta Yudi angkat kaki dari wilayah Belitung Timur. Kediaman Yudi di Desa Sukamandi, RT 03, RW 02, Kecamatan Damar Kabupaten, Belitung Timur, mendadak ramai dipadati penambang, dan hanya tampak beberapa orang saja dari aparat keamanan. Para penambang ini "gerah" dengan postingan Yudi di media sosial facebook.

Perkara yang dilayangkan para penambang timah ini, akibat postingan Yudi di media sosial facebook, yang dinilai para penambang mengganggu aktifitas mereka, sehingga ditertibkan oleh pihak berwajib.

Seperti dalam video yang beredar luas di media sosial dan media perpesanan whatsapp, Yudi diminta meneken surat pernyataan mencabut atau menghapus segala postingannya di facebook terkait aktifitas penambangan timah ilegal.

Menyikapi tindakan intimidasi (persekusi) oleh penambang timah ilegal atas Yudi ini, Ketua Fordas Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel),Fadillah Sabri menegaskan, pihaknya akan mengambil langkah-langkah hukum.

"Jelas Fordas tidak akan menerima begitu saja perlakuan para penambang itu, kami akan mengambil upaya-upaya hukum untuk memback up saudara Yudi, karena beliau adalah salah satu pengurus Fordas di Belitung Timur. Sementara waktu, Ketua Fordas Kabupaten Belitung Timur, Koko Haryanto, kami minta untuk mendampingi saudara yudi dulu," kata Fadillah, saat dihubungi Lintas Babel, Kamis (6/1/2022) sore.

Fadillah juga sangat menyesalkan tindakan yang dilakukan para penambang ini, karena mengeluarkan pendapat di muka umum termasuk di media sosial adalah hak setiap orang, apalagi itu menyangkut hajat hidup orang banyak, semisal kelestarian lingkungan.

"Yang jelas, kami menyesalkan tindakan persekusi itu, dan kami menyayangkan juga pihak keamanan tidak berupaya untuk mencegah itu. Para penambang ini kan merasa terganggu dengan postingan-postingan saudara Yudi, dan meminta itu dihapus. Kita sudah melakukan upaya pendekatan kepada mereka semua (penambang), terutama dengan aparat penegakan hukum, Polda selalu kita komunikasi, kalau mereka penambang itu yang melanggar harusnya mereka yang ditindak, bukannya saudara Yudi yang itu adalah pahlawan lingkungan Fordas," ujarnya.

Dikatakan Fadillah, Yudi pada tahun kemarin diberikan apresiasi sebagai pahlawan Fordas, karena terus melakukan upaya-upaya memberikan kritikan, masukan untuk menyelamatkan lingkungan di Beltim.

"Apalagi ada ucapan-ucapan harus meninggalkan Beltim, memangnya siapa mereka itu, ngomong begitu itu, siapa? berhak mengusir-ngusir orang begitu," tukas Fadillah yang juga Rektor Universitas Muhammadiyah Babel ini.

"Sekali lagi, saya minta pihak keamanan dapat berlaku adil, menindak mereka yang merusak lingkungan, bukan membela atau malah mempersekusi, orang-orang yang memperkusi itu kan tidak dibenarkan," katanya.

Yudi sendiri, memang dikenal sangat keras terhadap aktifitas yang merusak lingkungan di Beltim, terutama penambangan timah ilegal. Melalui akun facebooknya Cinta Belitong, yudi kerap memposting video atau kritikan terhadap pihak terkait, sebagai upaya penyelamatan lingkungan di bumi Laskar Pelangi tersebut.

 

Editor : Muri Setiawan

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network