Penciptaan perusahaan ini dimulai dengan visi dan hasrat untuk membuat kue dan kue kering yang luar biasa. Bisnis ini dimulai sebagai bisnis rumahan paruh waktu.
Bertahun-tahun kemudian, Ermey Trisniarty berhasil mengubah bisnis rumahannya menjadi bisnis yang kini mengoperasikan lebih dari 20 toko di beberapa kota besar di seluruh Indonesia. Kantor pusat perusahaan saat ini berlokasi di Serpong, Tangerang.
Sebagai perusahaan besar, Dapur Cokelat juga memiliki filosofi sebagai mobile station, people. Filosofi Chocolate Kitchen didasarkan pada keyakinan bahwa adalah mungkin untuk berhasil menawarkan produk cokelat dan kembang gula yang inovatif dan berkualitas tinggi kepada kelompok pelanggan yang sangat beragam dengan harga yang wajar untuk memenuhi semua selera.
Masakan cokelat juga terkena dampak pandemi COVID-19, yang telah mempengaruhi banyak bidang kehidupan. Ermey Trisniarty juga harus mengevakuasi antara 30 hingga 40 karyawannya. Ia mengaku sudah tiga hari tidak tidur karena perlu membicarakan keputusan sulit tersebut.
"Saat itu 2020 lalu, saat usia Dapur Cokelat berusia 19 tahun, dipaksa berinovasi menghadapi dua badai besar, salah satunya dipaksa beralih ke platform digital," kata Ermey.
Editor : Muri Setiawan
Artikel Terkait