PANGKALPINANG, Lintasbabel.iNews.id - Perbedaan komunikasi verbal dan non verbal menjadi topik pembahasan kita kali ini. Kedua jenis komunikasi ini sebenarnya memiliki tujuan yang sama, yakni agar informasi yang disampaikan bisa diterima dengan baik oleh penerima pesan. Hanya saja ada perbedaan cukup mendasar dari keduanya.
Komunikasi sendiri sangat penting bagi kehidupan manusia, karena dengan berkomunikasi maka apa yang diinginkan akan tersampaikan, serta apa yang kita dipikirkan bisa dipahami oleh orang lain. Bayangkan jika di dunia ini tidak ada komunikasi? Petaka tentunya yang akan terjadi, lantaran tidak ada kesepahaman antar individu manusia.
Banyak sekali pengertian komunikasi dari sejumlah para ahli. Barnett Pearce (1989) menyebutkan, munculnya peran komunikasi sebagai penemuan revolusioner, disebabkan oleh penemuan teknologi komunikasi, seperti radio, televisi, handphone, satelit dan jaringan komputer.
Miller (1951) mendefinisikan komunikasi sebagai informasi yang disampaikan dari satu tempat ke tempat lain. Sementara Clevenger (1959) mengatakan, komunikasi adalah istilah yang berkaitan dengan semua proses berbagi informasi yang dinamis (prose sharing).
Tahun 1960-an, David K Berlo membuat formula komunikasi yang disebut dengan sitilah SMCR, yakni Source (pengirim), Message (pesan), Channel (saluran media) dan Receiver (penerima). Kalau di Indonesia seperti yang dipelajari di sekolah-sekolah dikenal dengan istilah komunikator, pesan, saluran komunikasi dan komunikan.
Tapi kali ini kita tidak membahas 4 elemen penting dari komunkasi di atas. Namun, kita akan mengulas tentang bagian kedua dari komunikasi yakni pesan.
Dalam ilmu komunikasi terdapat 2 sifat yang umum dikenal, yakni komunikasi verbal dan non verbal.
Komunikasi verbal adalah komunikasi yang menggunakan kata-kata, baik itu secara lisan maupun tulisan. Komunikasi jenis ini paling banyak dipakai manusia dalam berhubungan antar individu.
Sementara komunikasi non verbal adalah sebuah pesan yang disampaikan melalui isyarat bukan kata-kata, dia cenderung melihat gestur tubuh, ekspresi wajah, tingkat emosional, perilaku seseorang, dan lain sebagainya.
Untuk lebih jelasnya, berikut ini perbedaan antara komunikasi verbal dan non verbal yang telah dirangkum dari berbagai sumber terpercaya.
Perbedan Komunikasi Verbal dan Non Verbal
Anderson (1990) menyatakan bahwa “nonverbal communication is perceived as more honest. If verbal and nonverbal behaviors are inconsistent, most people trust the nonverbal behavior. There is little evidence that nonverbal behavior actually is more trustworthy than verbal communication; after all, we often control it quite consciously. Nonetheless, it is perceived as more trustworthy”.
Dia menyatakan bahwa ada perbedaan antara kedua sistem komunikasi verbal dan non verbal.
1. Jujur dan Dipercaya
Komunikasi nonverbal yang dianggap lebih jujur. Jika muncul perilaku verbal dan nonverbal yang tidak konsisten, kebanyakan orang percaya perilaku nonverbal. Ada beberapa bukti menyatakan bahwa perilaku nonverbal sebenarnya lebih dapat dipercaya daripada komunikasi verbal, walaupun kita sering mengontrolnya cukup sadar. Namun, komunikasi nonverbal dianggap lebih dapat dipercaya.
2. Saluran Komunikasi
Perbedaan kedua, komunikasi nonverbal memiliki saluran yang banyak. Komunikasi verbal biasanya terjadi dalam satu saluran, komunikasi verbal lisan yang diterima melalui pendengaran, dan komunikasi verbal tertulis dapat dilihat, dirasakan, didengar, berbau, dan mencicipi.
Anda tentu sering menerima komunikasi nonverbal secara bersamaan melalui dua atau lebih saluran, seperti ketika melihat seseorang memberikan pelukan hangat sembari berbisik "I love you".
3. Perbedaan Simbol
Perbedaan ketiga, komunikasi verbal adalah diskrit, sedangkan komunikasi nonverbal berlangsung terus menerus. Simbol verbal mulai dan berhenti secara bergantian. Saat seseorang mulai berbicara pada satu saat dan berhenti berbicara saat yang lain.
Sementara komunikasi nonverbal cenderung mengalir terus. Sebelum kita berbicara, ekspresi wajah dan postur mengungkapkan perasaan kita, saat kita bicara, gerakan tubuh kita dan mengkomunikasikan penampilan, dan setelah kita berbicara postur tubuh berubah, mungkin santai).
Sementara menurut Don Stack, terdapat 3 perbedaan utama antara komunikasi verbal dan non verbal, yakni:
1. Kesengajaan (Intentionality)
Perbedaan utama komunikasi verbal dan nonverbal adalah persepsi mengenai niat (intent). Niat menjadi lebih penting ketika kita membicarakan lambang atau kode verbal.
Michael Burgoon dan Michael Ruffner menegaskan bahwa sebuah pesan verbal adalah komunikasi kalau pesan tersebut dikirimkan oleh sumber dengan sengaja dan diterima oleh penerima secara sengaja pula.
Komunikasi nonverbal tidak banyak dibatasi oleh niat. Komunikasi nonverbal cenderung dilakukan dengan tidak sengaja. Komunikasi nonverbal juga mengarah pada norma-norma yang berlaku. Sebagai contoh, norma-norma untuk penampilan fisik.
2. Perbedaan Simbolik (Symbolic Differences)
Komunikasi verbal merupakan sebuah bentuk komunikasi yang diantarai. Pada komunikasi verbal kita mencoba mengambil kesimpulan terhadap makna apa yang diterapkan pada suatu pilihan kata. Kata-kata yang kita gunakan adalah abstraksi yang telah disepakati maknanya, sehingga komunikasi verbal bersifat intensional dan harus 'dibagi' di antara orang-orang yang terlibat didalammnya.
Sebaliknya, komunikasi nonverbal lebih alami, sebagai perilaku yang didasarkan pada norma.
Komunikasi verbal lebih spesifik dari bahasa nonverbal, karena dapat dipakai untuk membedakan hal-hal yang sama dalam sebuah cara yang berubah-ubah. Bahasa nonverbal lebih mengarah pada reaksi-reaksi alami seperti perasaan atau emosi.
3. Mekanisme Pemrosesan (Processing Mechanism)
Semua informasi termasuk komunikasi diproses melalui otak, kemudian otak kita menafsirkan informasi ini lewat pikiran yang berfungsi mengendalikan perilaku-perilaku fisiologis (refleks) dan sosiologis (perilaku yang dipelajari dan perilaku sosial).
Pesan-pesan verbal dan nonverbal berbeda dalam konteks struktur pesannya. Komunikasi nonverbal kurang terstruktur. Aturan-aturan ketika kita berkomunikasi secara nonverbal akan lebih sederhana, dibanding komunikasi verbal yang mempersyaratkan aturan-aturan tata bahasa dan kalimat.
Komunikasi nonverbal diekspresikan pada saat komunikasi berlangsung. Bahasa nonverbal tidak bisa mengekspresikan peristiwa komunikasi di masa lalu atau masa mendatang. Selain itu, komunikasi nonverbal mempersyaratkan sebuah pemahaman mengenai konteks di mana interaksi tersebut terjadi, sebaliknya komunikasi verbal justru menciptakan konteks tersebut.
4. Struktur vs Nonstruktur
Komunikasi verbal sangat terstruktur dan mempunyai aturan-aturan tata bahasa. Komunikasi nonverbal tidak ada struktur formal yang mengarahkan komunikasi karena terjadi secara tidak disadari, tanpa urut-urutan kejadian yang dapat diramalkan sebelumnya.
Perilaku nonverbal yang sama dapat memberi arti yang berbeda pada saat yang berlainan atau pada tempat yang berbeda.
5. Linguistik vs Nonlinguistik
Linguistik mempelajari macam-macam segi bahasa verbal, yaitu suatu sistem dari lambang-lambang yang sudah diatur pemberian maknanya. Pada komunikasi nonverbal, sulit untuk memberi makna pada lambang karena tidak memiliki struktur.
6. Continuous vs Discontinuous
Komunikasi nonverbal dianggap bersifat kontinyu, sementara komunikasi verbal bersifatterputus-putus.
Komunikasi nonverbal baru berhenti bila orang yang terlibat di dalamnya meninggalkan suatu tempat. Tetapi selama tubuh, wajah dan kehadiran kita masih dapat dipersepsikan oleh orang lain atau diri kita sendiri, berarti komunikasi nonverbal dapat terjadi.
Tidak sama halnya dengan kata-kata dan simbol dalam komunikasi verbal yang mempunyai titik awal dan akhir yang pasti.
7. Dipelajari vs Didapat Secara Ilmiah
Komunikasi nonverbal sangat jarang untuk dipelajari. Manusia lahir dengan naluri-naluri dasar nonverbal. Sebaliknya komunikasi verbal adalah sesuatu yang harus dipelajari.
8. Pemrosesan Bagian Otak Kiri vs Pemrosesan Bagian Otak Kanan
Kebanyakan stimuli nonverbal diproses dalam bagian otak sebelah kanan, sedangkan stimuli verbal yang memerlukan analisis dan penalaran, diproses dalam bagian otak sebelah kiri.
Ringkasnya, perbedaan antara komunikasi verbal dan non verbal bisa kamu lihat pada tabel di bawah ini:
Itulah tadi, perbedaan komunikasi verbal dan non verbal, yang dirangkum dari beberapa pendapat para ahli komunikasi. Semoga bermanfaat!
Editor : Muri Setiawan
Artikel Terkait