PANGKALPINANG, Lintasbabel.iNews.id - Apa itu Senyawa Alkana? Penjelasannya dapat kamu simak pada artikel kali ini, berikut dengan tata nama, rumus dan contoh-sontohnya. Memahami senyawa alkana adalah hal penting bagi kamu para pelajar sekolah menengah umum (SMU), karena senyawa ini dipelajari pada mata pelajaran Kimia.
Tanpa berpanjang lebar, yuk kita belajar bersama tentang senyawa alkana, yang telah kami rangkum dari edumasterprivat.com, Jumat (20/1/2023).
Pengertian Alkana
Alkana adalah sejenis senyawa hidrokarbon, yang memiliki ikatan tunggal serta rantai karbon yang panjang. Senyawa hidrokarbon yakni unsur atom yang terdiri dari senyawa hidrogen dan karbon.
Senyawa alkana mempunyai tingkat kelarutan disebut non polar, alias tidak dapat larut jika dimasukkan ke dalam air. Sebaliknya, ia gampang larut pada larutan organik.
Berbeda dengan alkuna dan alkena, yang memiliki ikatan rangkap 2 dan rangkap 3. Alkana memiliki jumlah ikatan karbon kovalen terbatas. Alkana dikenal juga sebagai hidrokarbon dengan kandungan tak jenuh.
Ikatan tunggal pada alkana membuat partikel atom yang berdekatan saling terhubung hingga membentuk sebuah lingkaran tetrahedral dan sigma. Dari pusat lingkaran tersebut, terciptalah rotasi yang berputar secara bebas.
Secara umum, senyawa alkana banyak digunakan untuk kegiatan di pabrik atau industri, seperti sebagai bahan bakar mesin petrokimia.
Rumus Alkana
Rumus umum yang digunakan untuk alkana yaitu: CnH2n+2
Rumus dan tata nama senyawa alkana. Foto: Net.
Tata Nama Alkana
Tata nama alkana terbagi menjadi tiga, yakni:
1. Alkana Karbon Lantai Lurus
Tata nama alkana karbon rantai lurus diawali dengan simbol ‘n’, merupakan kependekan dari normal. Awalan ini sendiri dibutuhkan untuk membedakan isomer jumlah atom dari alkana karbon rantai cabang.
Macam-macam alkana rantai lurus :
- Metana = CH4 – terdiri dari 1 karbon, 4 hidrogen
- Etana = C2H6 – terdiri dari 2 karbon, 6 hidrogen
- Propana = C3H8 – terdiri dari 3 karbon, 8 hidrogen
- Butana = C4H10 – terdiri dari 4 karbon, 10 hidrogen
- Pentana = C5H12 – terdiri dari 5 karbon, 12 hidrogen
- Heksana = C6H14 – terdiri dari 6 karbon, 14 hidrogen
2. Alkana Karbon Rantai Bercabang
Berbeda dengan rantai lurus, alkana bercabang jauh lebih rumit karena penamaan setiap karbonnya. Beberapa langkah yang wajib dilakukan yaitu harus memberi nama pada tiap cabang, mencari karbon yang paling panjang serta penomoran pada setiap cabang dari paling ujung hingga yang mendekati cabang inti.
Nama urutan pemberian nama pada karbon rantai cabang ini yaitu letak nomor pada cabang, nama cabang tersebut dan diakhiri dengan rantai utama. Sebagai contoh 2,2,4 isooktana atau trimetilpentana.
Jika dijabarkan maka nama rantai utamanya yaitu petana, lalu terdapat tiga cabang yang bernama metil/ trimetil. Sedangkan posisinya karbon berada pada cabang nomor 2,2, serta 4.
3. Alkana Karbon Bentuk Cincin
Alkana karbon bentuk cincin disebut juga dengan alkana silkik atau sikloalkana. Senyawa ini secara fisik adalah karbon yang bentuknya menyerupai cincin. Tata nama alkana karbon berbentuk cincin diawali dengan kata ‘siklo-‘, menyesuaikan dengan banyaknya karbon pada alkana tersebut.
Salah satu contoh karbon dengan sikloalkana yaitu siklopetana yang terdiri dari 5 karbon serta 10 hidrogen. Perbedaan karbon ini dengan lainnya yaitu lima atomnya berbentuk cincin sedangkan jumlah kandungan di dalamnya masih sama. Penamaan tersebut juga berlaku untuk jenis alkana lainnya seperti siklobutana, siklopropana dan lain sebagainya.
Contoh Senyawa Alkana
Metana
Senyawa alkana paling familiar adalah Metana. Komposisi utamanya adalah gas alam 80-90% dan gas cair hingga 95%. Kandungan dalam metana disebut-sebut mampu sebagai daya serap panas yang baik. Para ahli meyakini bahwa metana adalah senyawa penyumbang terbesar bagi pemanasan global saat ini.
Metana digunakan untuk pembuatan pupuk, amonia, bahan bakar rumah, bahan bakar untuk kendaraan, pembangkit listrik dan lain sebagainya.
Etana
Etana merupakan senyawa alkana yang umum digunakan untuk bahan bakar fosil. Senyawa dari gas alam ini mampu mengeluarkan suhu panas akibat adanya pembakaran.
Etana menghasilkan gas untuk produksi refrigeran, karena wujud murninya tidak berwarna dan berbau.
Propana
Propana atau propane, adalah senyawa hidrokarbon yang dapat memanas apabila mengalami proses pembakaran sebelumnya. Sebagai hidrokarbon, propana mampu menghasilkan bahan bakar gas yang selanjutnya dimanfaatkan untuk bahan bakar fosil.
Propana merupakan komponen alkana yang memiliki tingkat kepadatan energi tertinggi kedua setelah metana yaitu sebesar 50,3Mj/Kg. Gas propana umumnya disimpan dalam sebuah tangki dan ketika digunakan akan berubah bentuk menjadi gas.
Propana digunakan untuk propelan atau penyegar udara, karena senyawa tersebut dapat menekan molekul untuk mengeluarkan bau wangi. Selain itu, senyawa ini juga dipakai untuk material bahan peledak dan bahan balon udara.
Petana
Senyawa alakan berikutnya adalah petana. Petana banyak digunakan sebagai salah satu material untuk membuat pelarut. Petana digunakan untuk kebutuhan laboratorium serta bahan yang ditambahkan pada bahan bakar. Fisik petana adalah berupa cairan yang tidak berwarna dengan tingkat didih mencapai 36,5°C.
Butana
Senyawa ini mudah sekali terbakar, karena berupa gas dengan tekanan di atas -0,5ºC, dan akan berubah menjadi cairan apabila diberi tekanan.
Butana digunakan untuk bahan bakar korek gas. Juga untuk bahan bakar gas petroleum cair atau LPG (gas elpiji).
Nah, itu tadi ulasan tentang senyawa alkana, lengkap dengan tata nama, rumus dan contoh penggunaannya. Semoga artikel ini bisa bermanfaat bagi kamu dalam belajar Kimia di sekolah, ya!
Editor : Muri Setiawan
Artikel Terkait
