Dengan adanya dua kegiatan ini, maka diperlukannya pengambilan sikap dan kebijaksanaan dalam mengatasi permasalahan tersebut, agar tidak terjadi benturan di antara dua kepentingan.
Di jelaskan oleh Abdul Fatah, bahwa pada saat ini pintu masuk menuju Open Pit Nam Salu untuk pertambangan dan pariwisata melalui satu akses yang sama, sehingga bukan tidak mungkin akan terjadi pergesekan atau persinggungan antara dua kepentingan yang tidak diinginkan, yang dikhawatirkan akan berujung hingga kericuhan kontak fisik.
“Oleh karena itu, Pemprov. Babel memikirkan solusi dalam membuat pintu masuk ke Open Pit Nam Salu dengan membuat perencanaan perubahan yang sesuai dengan iklim menambang,” katanya.
Pihak Pemprov. Babel melakukan pendekatan persuasif agar pihak PT. MCM siap memposisikan diri untuk tidak menggunakan pintu masuk yang ada saat ini dengan bergeser ke zona yang lain yaitu ke zona 2. Di mana dari zona 2 tetap bisa melakukan aktivitas bawah tanah hingga ke bawah Open Pit tersebut.
“Selanjutnya kami akan memetakan dan menghitung kordinat area penambangan yang ada di bawah tanah Open Pit ke arah zona 2. Dan ini merupakan keputusan saat ini. Untuk itu diharapkan masing-masing pihak dapat menyetujui rumusan tersebut,” tutupnya.
Editor : Muri Setiawan
Artikel Terkait