Tips Menjadi Ibu yang Sukses Mendidik Anak

Muri Setiawan
Tips menjadi ibu yang sukses mendidik anak, penting untuk diketahui Foto: Ilustrasi.

PANGKALPINANG, Lintasbabel.iNews.id - Tips menjadi ibu yang sukses mendidik anak penting untuk dipahami. Orang tua terutama ibu adalah pendidikan atau madrasah pertama bagi anak.

Ada istilah golden age atau periode emas anak, yakni tahapan pertumbuhan dan perkembanyan pada masa awal kehidupan anak. Golden age adalah 1.000 hari pertama kehidupan anak, yang dihitung dari masa dalam kandungan sampai usia anak mencapai dua tahun.

Selain itu, pasca golden age juga penting bagi orang tua untuk mendidik anak agar sukses dunia akhirat. Memiliki anak yang santun, cerdas, sehat dan peka terhadap kondisi lingkungan adalah harapan setiap orang tua.

Menurut dr. Aisah Dahlan, dokter sekaligus praktisi neuroparenting skill, tumbuh kembang anak di masa kecil sangan ditentukan dengan cara orang tua mendidiknya. Jika pendidikan yang diberikan kurang tepat, berdampak pada sifat anak yang cenderung kurang ajar.

Menurut dr Aisah, pada kasus kenakalan anak penyebab utamanya karena pola asuh dan didikan yang salah dari orang tua terutama ibu.

Berikut ini tips menjadi ibu yang sukses mendidik anak, seperti yang kami rangkum dari kanal YouTube Pecinta dr Aisah Dahlan, Selasa (17/10/2022).

Tips Menjadi Ibu yang Sukses Mendidik Anak

Sentuh Hati Anak

Bagian terpenting mendidik anak adalah ketika ibu bisa menyentuh hati si anak. Ketika hati anak sudah tersentuh, ibu akan mudah menyampaikan nasihat kepada si buah hati.

Hanya saja, para ibu juga harus memiliki kelembutan hati terlebih dahulu sebelum menyentuh hati anak. Untuk mendapatkan hati yang lembut ini, ibu harus sering berdoa dan memohon ampunan kepada Allah SWT.

Selain itu, ibu juga wajib memanfaatkan diri sendiri. Belajar memaafkan diri sendiri ini tentu bukan perkara gampang, namun seiring waktu dengan kesabaran hal ini akan terwujud.

Dengan memaafkan diri sendiri, akan memberikan energi positif kepada si ibu dan menumbuhkan rasa tenteram di dalam hati.

“Ibu dan Bapak, sebelum menasehati anak, kita harus merenung terlebih dahulu. Ingat bahwa kita pun banyak salah. Setelah sadar bahwa kita pun banyak salah, lalu maafkan diri sendiri. Dengan demikian hati kita pun tenteram,” ujar dr. Aisah.

Menegur Anak

dr. Aisah Dahlan memberikan kiat menegur anak. Caranya adalah membuat peraturan yang telah disepakati bersama antara ibu dan anak. Sebelumnya, ibu harus menjelaskan alasan mengapa si anak tidak boleh melakukan hal-hal yang salah.

Misalnya ketika melihat anak membuang sampah sembarangan. Maka tugas ibu yang pertama adalah menjelaskan mengapa tidak boleh membuang sampah di sembarangan tempat, tidak langsung memarahinya karena telah berbuat seperti itu.

“Banyak saya lihat oran tua menegur anak, tetapi anaknya bingung. Apa salahku bunda?. Itu terjadi sebenarnya karena kita belum memberi peraturan. Misalnya menegur anak buang sampah sembarangan. Kalau kita tidak pernah kasih tau jangan buang sampah sembarangan bingung dia,” katanya.

Hindari Melabel di Anak

dr Aisah menjelaskan, ibu dilarang memberi label kepada anak, karena hal itu akan membuatnya justru bertindak seperti label yang diberikan tersebut. Terlebih jika label itu sampai terucap dari seorang ibu, yang notabene orang yang melahirkannya, yang memiliki kontak batin dengan si anak.

Anak akan berpikir bahwa dia tidak memiliki lagi pegangan hidup, karena si ibu sudah tidak lagi menganggapnya positif. Hal ini tentu sangat berbahaya bagi tumbuh kembang si anak.

“Misalnya kamu bodoh, kamu bandel, kamu nakal, kamu jorok, kamu pencuri, kamu penakut ini namanya membuat label, labelnya negatif. Itu di otaknya anak langsung tertanam itu sangat berbahaya, kalau ibunya bilang anak langsung merekam, karena ibu melahirkan,” ujarnya.

“Contoh kita pernah menyebut anak kita pemalas, dulu, itu terekam terus apalagi kita sampaikan ketika si anak di umur tiga tahun itu adalah golden patriot, perkembangan otaknya sangat kuat,” katanya.

dr. Aisah lantas memberi kiat seandainya label negatif sudah terlanjur diberikan. Ibu tidak usah merasa bersalah atau meratapi tindakan tersebut. Karena kalau rasa bersalah akan berbahaya, buat kita sakit dan paling parah lama-lama menyalahkan Allah SWT.

“Jangan segan-segan orang tua untuk meminta maaf kepada sang anak apabila orang tua melakukan kesalahan,” ucapnya.

Hal ini akan direkam dalam memori si anak, dan selanjutnya mereka akan melakukan hal yang sama, meminta maaf ketika salah kepada siapapun.

Bedakan Pribadi dan Perilaku Anak

Perilaku bisa salah, tetapi kalau pribadi anak senantiasa baik. Cara menegur anak agar tidak tersinggung, menurut dr Aisah Dahlan tidak usah terlalu lama.

“Menegur anak-anak tidak usah lama-lama bu, itu pun dibagi setengah menit menegur perilaku yang keliru, kemudian setengah menit puji perilaku anak sebagai perilaku yang baik,” katanya.

“Untuk itu kita lakukan empat hal, pertama Maafkan diri, kedua minta ampun, ketiga maafkan anak, dan keempat kita minta maaf,” katanya.

Itulah tips menjadi ibu sukses mendidik anak. Semoga bermanfaat!
 

Editor : Muri Setiawan

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network