JAKARTA, lintasbabel.id - Distribusi Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi dilaporkan oleh Kementerian BUMN tidak tepat sasaran. Salah satu indikatornya, presentasi pendaftaran kendaraan roda empat atau mobil di MyPertamina.
Menteri BUMN Erick Thohir mencatat ada 30 juta pengguna kendaraan roda empat, namun baru 6 persen yang terdaftar di MyPertamina. Data ini menggambarkan, mayoritas kelompok menengah atas menikmati bahan bakar bersubsidi selama ini.
"Kita lihat datanya dari pengguna mobil yang 30 juta lebih itu, baru 6 persen yang daftar. Artinya, subsidi (BBM) tidak tepat sasaran terjadi," kata Erick di kawasan Graha Pertamina, Jakarta, Rabu (6/9/2022).
Sementara itu, Erick menolak anggapan syarat menggunakan MyPertamina untuk memperoleh BBM bersubsidi sebagai upaya membatasi akses penjualan bahan bakar subsidi.
Menurutnya, aplikasi hasil kolaborasi Pertamina dan Telkom Indonesia itu merupakan langkah konkret pemerintah agar penyaluran BBM bisa tetap sasaran.
"Apa fungsinya MyPertamina? Pertamina dan Telkom kini sedang bekerja sama agar subsidi tepat sasaran, bukan pembatasan. ini kita mau supaya subsidi tepat sasaran, yang tidak mampu harus wajib disubsidi, yang mampu tidak (disubsidi)," tuturnya.
Erick pun sudah meninjau Pertamina Integrated Enterprise Data and Command Center (PIEDCC) untuk melihat kesiapan dan kesiagaan Pertamina dalam menyalurkan BBM hingga pelosok Tanah Air.
Dia mengatakan, sistem yang dibangun Pertamina bisa mendeteksi ketersediaan, distribusi, hingga potensi kebocoran BBM secara langsung (real time).
Erick meninjau PIEDCC di Gedung Grha Pertamina, Jakarta Pusat didampingi oleh Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati, siang tadi. Dia langsung memantau layar besar yang menyajikan kondisi SPBU Pertamina di berbagai wilayah Indonesia dan meninjau langsung data ketersediaan (stok) BBM di seluruh Indonesia.
Dari peninjauan di PIEDCC, baik dari hulu hingga hilir, Erick mencatat stok BBM untuk seluruh Indonesia masih dalam kondisi aman. Menurutnya, lewat PIEDCC Pertamina bisa menerapkan efisiensi baik dari sisi produksi hingga penjualan.
“Makanya sekarang saya mengecek langsung untuk memastikan kuota (stok) dalam kondisi aman, serta distribusi aman dan tidak bocor, efisien dan efektif,” ujarnya.
Editor : Muri Setiawan
Artikel Terkait