BANGKA BARAT, lintasbabel.id - Kepala Dinas Koperasi, UMKM, dan Perindustrian (DKUP) Kabupaten Bangka Barat (Babar) Aidi mengakui adanya kenaikan harga pada komoditi telur ayam di sejumlah pedagang di Pasar Tradisional Muntok. Namun, Aidi menyebut kenaikan tersebut masih tergolong wajar.
Menurutnya, kenaikan ini bisa saja terjadi lantaran adanya perbedaan harga di tingkat agen yang dibeli pengecer.
"Disampaikan harga telur dalam tiga minggu ini relatif stabil, satu butirnya diharga Rp1.800 hingga Rp2.000 per butirnya. Tidak ada kenaikan yang berarti masih tahap wajar dan normal," kata Aidi, Kamis (1/9/2022).
Kendati alami kenaikan, namun Aidi menyampaikan stok ketersediaan telur ayam di pasaran masih cukup dan aman.
"Stok kita cukup, tadi sudah kita cek sama-sama, di sub agen Muntok kita, semua bahan pokok kita semuanya cukup, masyarakat enggak usah panik," tuturnya.
Aidi menambakan, pemerintah memang tidak bisa menyamakan harga eceran tertinggi seperti ditetapkan oleh kementrian, karena disesuaikan dengan penjualan di tingkat pengecer.
"Perbedaan itu biasa di tingkat pengecer, bisa terjadi perbedaan tergantung dari pengambilan agennya bisa saja diambil di agen A berbeda 500 berbeda 200 tapi secara umum harga itu masih stabil dan masih dibatas ambang toleransi kita baik kecukupannya maupun harganya," ucapnya.
Editor : Muri Setiawan
Artikel Terkait