Anggota Terakhir Suku Pedalaman Amazon Ini Ditemukan Meninggal, Hidup Sendiri Bertahun-tahun

Anton Suhartono
Anggota terakhir salah satu suku di pedalaman hutan Amazon, Brasil, ditemukan meninggal di hammok (Foto: Funai)

RIO DE JANEIRO, lintasbabel.id - Seorang anggota terakhir suku di pedalaman Amazon ditemukan meninggal. Pria itu menghabiskan waktu bertahun-tahun hidup seorang diri di hutan karena menolak untuk menjalin kontak dengan dunia luar.

Kisah anggota terkahir suku di pedalaman Amazon tersebut sempat difilmkan pada 2018 oleh tim dari pemerintah Brasil. 

Dia adalah sosok pribumi yang diketahui sebagai satu-satunya penghuni wilayah adat Tanaru, Brasil. Dia ditemukan tak bernyawa di hammock atau tempat tidur gantung.

Semasa hidupnya, Dia mempunyai kebiasaannya menggali tanah dan bersembunyi di dalamnya. Sehingga pria itu berjuluk Manusia Lubang. Usianya diperkirakan 60 tahunan saat meninggal.

Berdasarkan laporan media lokal, sang Manusia Lubang merupakan satu-satunya dari enam anggota suku yang selamat dari pembunuhan kelompok perampas tanah dan petani. Sejak tragedi itu dia memilih hidup seorang diri di hutan, menolak bantuan dari berbagai pihak, bahkan tak mau berkomunikasi dengan dunia luar.

Sebagai bentuk penolakan, dia bahkan memasang perangkap dan tak segan-segan menembak panah ke siapa pun yang datang atau mendekat.

Juru Bicara Survival International Sarah Shenker mengatakan kepada surat kabar Inggris, Guardian, setelah sukunya dibantai secara mengerikan dan tanahnya dirampas, pria itu menolak untuk menjalin kontak dengan dunia luar.

“Dia adalah orang terakhir dari sukunya dan satu lagi suku yang punah, bukan menghilang, seperti yang disebutkan beberapa orang, ini bisa lebih disebut dengan proses genosida daripada menghilang,” ujarnya.

Direktur Riset dan Advokasi Survival International Fiona Watson sempat mengunjungi daerah tersebut pada 2004 dengan tim pemantau pemerintah kemudian menulis ringkasan kunjungan tersebut.

"Bayangkan hidup sendiri, dalam suasana penuh keheningan, selalu dalam pelarian, selalu ketakutan, tidak terlihat oleh dunia. Ini adalah kehidupan sehari-hari bagi seorang pria penyendiri di Amazon. Dia satu-satunya yang selamat dari sukunya," demikian laporan Watson.

"Kami tidak tahu siapa dia, nama suku, atau bahasa apa yang digunakan. Anggota sukunya mungkin dibantai oleh peternak sapi yang menyerbu wilayah itu," katanya, menambahkan.

Suku-suku lain di pedalaman Amazon yang tidak terjamah sering menembakkan panah ke orang asing yang datang, bahkan ke helikopter atau pesawat. Mereka sangat takut menjalin kontak dengan orang luar.

Para ahli yakin setidaknya ada 100 suku tidak terjamah di pedalaman hutan Amazon, Brasil. Kelompok lain yang juga tidak terjamah di pedalaman Amazon juga ditemukan di Kolombia, Peru, dan Paraguay.

 

Editor : Muri Setiawan

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network