BANGKA, lintasbabel.id - Puluhan Emak-emak yang berasal dari Kecamatan Belinyu Kabupaten Bangka Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) sempat bubar sejenak saat mengikuti lomba membuat Kelesan atau lebih dikenal Empek-empek, di Halaman Rumah Dinas Camat Belinyu, Jum'at (26/8/2022) siang. Lomba membuat Kelesan ini dalam rangkaian kegiatan Belinyu Fair Festival 2022.
Kegiatan Belinyu Fair Festival 2022 ini juga diselenggarakan dalam rangka memperingati HUT ke-77 Kemerdekaan RI tahun 2022.
Namun tampak suasana berubah saat tiba-tiba turun hujan deras. Sontak saja, para peserta yang baru saja memulai perlombaan berhamburan berlari mencari tempat berteduh, bahkan sebagian peserta rela meninggalkan peralatan memasak mereka dibawah guyur hujan deras.
Guyuran hujan, tidak mematahkan semangat para peserta untuk mengikuti perlombaan. Para peserta lomba yang diikuti sebanyak 80 peserta tersebut tampak langsung dialihkan ke Gedung Serba Guna (GSG) yang berada di samping Rumah Dinas Camat Belinyu.
Camat Belinyu, Lingga Pranata mengatakan, Kelesan atau lebih dikenal Empek-empek ini merupakan salah satu kuliner khas dari Kecamatan Belinyu, sehingga harus dilestarikan, dengan cara perlombaan seperti saat ini. Perlombaan membuat kelesan ini tampak diikuti tidak hanya warga dari Kecamatan Belinyu saja.
"Selain Otak-otak yang sudah dikenal, ada lagi Kelesan makanan khas Belinyu. Kelesan atau lebih dikenal masyarakat Empek-empak, namun berbeda adonannya dan cuka atau saosnya khas, tidak ada di tempat lain," kata Lingga.
Secara sekiilas, Kelesan tidak berbeda dengan Empek-empek Palembang atau Empek-empek dari daerah lain. Namun, adonan disertai dengan sejumlah bumbu dan ikan diadon dengan Sagu Tapioka.
Untuk ikan pun menggunakan ikan Ciu dari laut Belinyu yang dikenal lebih enak. Jika. Empek-empek Palembang menggunakan cuka hitam atau menggunakan cuka tauco, maka Kelesan menggunakan cuka jeruk kunci.
Sehingga saat memakan Kelesan dengan cuka akan terasa asam jeruk kunci. Untuk Kelesan sendiri bisanya dimakan rebus namun ada juga yang memakannya lebih dulu digoreng.
"Sebenarnya Empek-empek dengan Kelesan ini sama, tidak ada perbedaan dalam proses pembuatannya, cuma beda di nama saja. Kalau nama Kelesan ini memang ciri khas masyarakat Belinyu," kata Karmila, salah satu peserta dari Kampung Tanjung Gudang Belinyu.
Karmila mengatakan, dirinya bersama satu orang rekannya, baru pertama kali mengikuti perlombaan membuat Kelesan.
"Kalau untuk lomba baru kali ini, tapi memang hobi saya membuat Kelesan. Di rumah juga sering buat, bukan untuk jualan, tapi untuk makan sendiri," katanya.
Lomba memasak Kelesan ini juga dihadiri oleh Bupati Bangka Mulkan dan Ketua PKK Kabupaten Bangka dan para Kepala Dinas (OPD) di lingkungan Pemkab Bangka
Bahkan, Bupati Mulkan yang memang hobi kuliner sempat membantu seorang ibu yang membuat bumbu Kelesan. Menurut Mulkan, di Bangka sebenernya banyak makanan khas berbahan utama ikan.
Bahkan orangtua di Bangka dulu, kata Mulkan, malah tidak tahu sama empek-empek. Sebutan empek-empek baru digunakan generasi muda sekarang.
"Seperti Kelesan ini, orang bilangnya sekarang pempek. Dulu enggak kenal orangtua tua kita, taunya Kelesan, kalau empek-empek banyak, dimana-mana ada, Pangkalpinang, Sungailiat, bahkan Palembang. Namun kalau Kelesan cuma ada di Kabupaten Bangka, yakni di Belinyu," kata Mulkan.
Editor : Muri Setiawan
Artikel Terkait